Di satu sisi Darman paham watak keras Prayogo kalau menyangkut idealisme. Tapi bagaimanapun Darman mesti memikirkan reputasi medianya.
Ia bahkan sudah meminta Eko untuk menyiapkan konten visual grafis di twitter maupun instagram guna mengabarkan bila besok sudah lebaran. Namun, tanpa Prayogo, Darman tidak bisa begitu saja menyuruh orang lain memposting segala sesuatunya walaupun dia bosnya.
"Gimana bos? Jadi lebaran besok?"
Darman tak menggubris pertanyaan Prayogo. Ia fokus mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh Menteri Agama.
"Tidak satupun di antara para pengamat di seluruh titik pengamatan di Indonesia yang melihat hilal. Sebagaimana ketentuan dan kaidah yang telah ditetapkan, maka Ramadan tahun ini digenapkan menjadi 30 hari. Itu berarti besok masih berpuasa dan dengan demikian 1 Syawal jatuh pada hari lusa," tutur Menteri Agama.
Darman terdiam tak percaya. Sementara Prayogo sudah mencuitkan pernyataan Menteri Agama di jagat twitter.
"Coba cek Dekat, cek CDN!" Darman menoleh ke arah Prayogo.
Namun, Pray tampak larut di depan laptopnya. Ia memposting beberapa cuitan tentang 1 Syawal yang jatuh pada lusa.
"Ah gila! Mereka tarik berita mereka, mereka bikin ralat!" seru Darman.
Tangan Darman dengan cepat menekan nomor kontak sumbernya, tapi gagal nyambung. Ia seolah mencium gelagat tak sedap.