Menjelang pergantian tahun 2018 menuju 2019, berakhir sudah riwayat jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari yang terletak di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Pertengahan Desember lalu, sejumlah alat-alat berat meluluhlantakkan JPO yang menghubungkan sisi timur Jalan Sudirman dengan Gedung UOB Plaza dan di tengah-tengahnya terdapat jalur menuju Halte Transjakarta Tosari ICBC.
"Itu menimbulkan kemacetan ekstra karena timbul dari TJ bertemu dengan pertigaan Imam Bonjol, pertigaan Thamrin, Bundaran HI. Di situ jadi kendaraan mangkal, ngetem ambil penumpang akibatnya menimbulkan kemacetan," ungkap Gubernur Anies Baswedan seperti dilansir dari laman Wartakota.
Apakah alasan tersebut benar? Ya, mungkin benar menurut Pak Gubernur, tapi saya yang tiap hari menggunakan JPO itu tidak sependapat.
Selain Halte Transjakarta Tosari ICBC yang merupakan jalur utama Koridor 1 Transjakarta Busway, ada halte lain yang letaknya tak begitu jauh dari ujung timur JPO Tosari yakni di sisi timur Jalan Sudirman. Halte di pinggir jalan inilah yang sebenarnya dimaksud oleh Anies sebagai penyebab macet bersama JPO Tosari. Buktinya, beberapa hari setelah JPO Tosari dibongkar, halte ini juga ikutan dilenyapkan dari muka bumi. Hilang tak berbekas.
Padahal kalau alasannya kemacetan, sejatinya tak ada kemacetan parah di daerah itu meskipun saat puncak jam sibuk sekalipun. Jenis angkutan yang biasa "ngetem" di situ hanyalah armada Transjakarta Gratis atau yang populer disebut dengan "GR", serta bus PPD bertajuk Trans Commuter jurusan Blok M yang itupun hanya muncul sejam sekali.
Bus Transjakarta "GR" memang terlihat paling mencolok karena penggunanya adalah limpahan dari penumpang KRL Commuterline yang turun di Stasiun Sudirman. Bus ini belakangan jadi primadona sehingga antrean penumpangnya tampak selalu mengular di trotoar dekat halte yang kini tamat riwayatnya.
Jadi kalau alasan utama terdapat kendaraan umum yang ngetem, itu kan kendaraan milik PT Transjakarta sendiri, suruh aja ngambil penumpang di tempat lain, kenapa harus bongkar JPO segala?
Faktanya setelah halte dan JPO dibongkar, Transjakarta "GR" hingga kini masih ngetem dan mengambil penumpang di titik tersebut, dan akibatnya penumpang yang antre mengular sempat merasakan air hujan karena tak lagi ada atap halte yang semula memang cukup panjang.
Efektifkah Pelican Crossing?
Nah, sekarang bagaimana penumpang yang akan menuju Halte Transjakarta Tosari ICBC yang letaknya di tengah-tengah Jalan Sudirman? Setelah JPO Tosari dibongkar, maka satu-satunya jalan untuk menyeberang jalan dan juga menuju Halte Transjakarta Tosari ICBC Â kini disediakan pelican crossing.
Seperti saya sendiri yang tiap hari jalan kaki dari Stasiun Sudirman menuju Halte Transjakarta Tosari ICBC. Karena JPO-nya tinggal nama maka sekarang saya harus rela (rela? sebenarnya sih enggak) jalan kaki menuju pelican crossing.
Masalahnya (lagi), dari arah selatan untuk menuju pelican crossing ternyata harus menyeberang zebra cross (iya, masih zebra, bukan pelican) tiga kali sebelum ketemu pelican crossing Jalan Sudirman yang dijaga mbak-mbak petugas Dishub. Nah, tiga zebra cross yang harus saya taklukkan tanpa bantuan petugas adalah di Jalan Purworejo, Jalan Sumenep dan Jalan Pamekasan. Pejalan kaki di Jakarta pasti sudah tahu bagaimana rasanya nyeberang jalan tanpa bantuan petugas.
Wow, ternyata sungguh besar resiko saya menuju tempat kerja.
Kalau yang bertanya Pak Gubernur dan bukan pengguna KRL pasti saya maklumi. Jawaban saya adalah pada saat jam sibuk tumpahan penumpang KRL di Stasiun Sudirman akan sangat padat dan berdesakan. Begitu keluar dari KRL penumpang harus naik eskalator yang sempit dan berjejal orang. Setelah itu masih antre tap out di gate keluar stasiun. Setelah itu masih harus jalan kaki ke arah Dukuh Atas dengan jalur yang sempit karena ada pagarnya.
Dengan selisih jarak yang kurang lebih sama (sebelum JPO dibongkar) tentu saya akan lebih cepat sampai ke Halte Transjakarta Tosari ICBC dibanding ke Halte Dukuh Atas 1. Jalan kaki ke arah Tosari lebih enak karena trotoarnya lebar dan tak perlu terhambat orang yang jalannya lelet karena berdesakan. Sudah begitu di sepanjang jalan banyak pula pedagang kaki lima yang jual sarapan dari mulai bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning, pecel, ketoprak dan lain-lain.
Kini, JPO Tosari telah dibongkar dan hanya ada pelican crosing beserta 3 zebra cross yang harus ditaklukkan. Perjalanan saya (dan masih banyak rekan senasib lainnya) akan lebih panjang dan melelahkan.
Lho bukannya pelican crossing memudahkan disabilitas?
Hai kawan, coba silakan cek di lokasi. Sekali lagi kalau orangnya dari arah utara tentu saja enak, kalau sebaliknya tentu tambah kerjaan. Tidak ada petugas yang berjaga di tiga zebra cross untuk membantu para disabilitas. Jangankan petugas, bahkan traffic light yang melindungi pejalan kaki pun tak jarang mati sehingga membahayakan penyeberang. Hal ini terjadi pada Jumat (4/1) pagi ketika saya menggunakan fasilitas tersebut.
Terkait memudahkan untuk disabilitas, sebenarnya JPO Tosari adalah satu dari sedikit JPO yang dilengkapi fasilitas lift. Tapi apa daya dan entah apa alasannya, lift itu sudah lama mati dan tak digunakan. Sungguh sayang dan sia-sia nasibnya jika sekarang malah ikut dibongkar.
Begitulah adanya. Halte Transjakarta Tosari ICBC dan mayoritas halte-halte busway lainnya tidak memiliki fasilitas toilet. Maka jangankan bagi penumpang, untuk karyawan transjakarta sendiri pasti kelimpungan jika hendak punya "hajat".
Harapan saya sekarang adalah dengan beroperasinya MRT kelak, integrasi antar stasiun dan halte dibuat lebih nyaman dan mudah bagi pengguna. Jika memang ini antisipasi dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengalihkan penumpang KRL dari Stasiun Sudirman, maka seharusnya tidak perlu juga gegabah harus saat ini membongkar JPO dan halte Tosari di sisi timur Jalan Sudirman itu. Kenapa tidak menunggu MRT jalan dan integrasi antar moda dilakukan dengan baik?
Kini kami hanya bisa menunggu, dan menunggu sudah tentu saja lama-lama bisa membosankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H