Mendengar ceritanya, saya juga teringat cerita yang beredar bahwa ada konsumen yang tega marah-marah ke ojol gara-gara lama mengantar makanannya. Lebih sadis lagi malah membatalkan pesanan meskipun sudah dalam perjalanan dan terlanjur membelikan makanan.
Konsumen jenis begini apa nggak pakai mikir ya?
Pesan makanan via ojol tanpa perhitungan juga kerap terjadi ketika ada konsumen memesan makanan dengan harga dan jumlah yang sangat besar.
Sebut saja namanya Mawar, karyawati di sebuah kantor, dia bercerita pernah ditelepon ojol yang mengambil orderannya dan minta di-cancel.
"Maaf Mbak, uang saya kurang untuk bayar, lagipula jumlahnya banyak saya nggak bisa bawa sendirian, di-cancel saja ya Mbak," pinta abang ojol di ujung telepon.
FYI, Mawar ternyata memesan paket nasi dari sebuah restoran terkenal sejumlah 20 kotak untuk seisi ruangan kantornya. Mahal dan merepotkan ojol pastinya yang harus membawa segambreng kotak berisi makanan menggunakan sepeda motor. Lha kalau berhamburan di jalan apa nggak repot?
Nah, konsumen memang raja, tapi seharusnya bukan raja tega. Ojol juga manusia dan punya keterbatasan. Mari gunakan otak dan hati saat memesan makanan atau minuman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H