Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tes CPNS, Hal-hal Sepele pun Bisa Bikin Gagal

9 November 2018   22:20 Diperbarui: 9 November 2018   22:35 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta tes CPNS memperhatikan papan pengumuman yang disediakan panitia (foto: widikurniawan)

Tes CPNS tahun 2018 saat ini masih berlangsung di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Baik untuk pemerintah daerah maupun instansi pusat, sesuai jadwal masing-masing yang telah ditentukan.

Ternyata banyak hal-hal yang kesannya sepele dan non-teknis, tetapi harus  diperhatikan oleh para peserta apabila ingin mengikuti tes dengan lancar. Menurut pengamatan di lapangan, kegagalan tes bukan hanya karena faktor kemampuan mengerjakan soal. Namun, kerap terjadi pula karena keteledoran dan kekonyolan yang dilakukan oleh peserta sehingga dia terpaksa mengubur impiannya diiringi penyesalan dan kegalauan.

Kok bisa? Ya bisa dong, karena sebagian besar fokus peserta tertuju pada soal-soal yang akan mereka hadapi, sedangkan hal-hal kecil dan non-teknis terkadang lupa diperhitungkan. Nah, berbekal pengalaman sempat membantu panitia untuk sebuah instansi pusat, berikut ini hal-hal yang setidaknya perlu diperhatikan saat tes CPNS.

Waktu Kedatangan

Dengan tergopoh-gopoh, saya saksikan sendiri dua orang peserta mendatangi meja panitia dan bertanya apakah mereka bisa mengikuti sesi ujian saat itu? Padahal ratusan peserta lainnya sudah berada di dalam ruang ujian selama kurang lebih satu jam. Kepanikan dalam wajah mereka terlihat jelas. Bisa jadi mereka bangun kesiangan dan terlambat datang ke tempat ujian.

Nah, inilah perlunya manajemen waktu dan kedisiplinan. Peserta ujian sebelumnya sudah diimbau untuk datang satu jam sebelum waktu yang ditentukan. Jika punya niat, tentu minimal 2 jam sebelum waktu ditentukan seharusnya peserta sudah datang. Selain karena alur registrasi yang cukup panjang satu jam sebelum masuk ke ruangan ujian, memiliki waktu longgar sebelum tes bermanfaat untuk adaptasi dengan lingkungan.

Peserta tes CPNS menunggu giliran masuk ke ruang ujian (foto: widikurniawan)
Peserta tes CPNS menunggu giliran masuk ke ruang ujian (foto: widikurniawan)
Pastikan Lokasi Ujian

Kejadian peserta nyasar selalu saja terjadi dalam pelaksanaan tes CPNS. Konyolnya, ada yang salah baca pengumuman, misalnya tesnya seharusnya untuk instansi BNN, eh si peserta ini malah datang ke lokasi tes untuk instansi BPN. Rupanya dia jarang minum air mineral sehingga kurang fokus, dan apesnya lagi tempat di mana seharusnya ia datangi jaraknya lumayan jauh juga. Jelas ia akan terlambat karena waktu penyelenggaraannya bersamaan.

Jika gagal tes karena kesulitan menjawab soal mungkin masih bisa dimaklumi karena sudah berjuang. Tapi kalau gagal karena salah lokasi atau salah baca nama instansi? Duh, bagaimana dia bakal ngomong ke orang tuanya ya?

Siapkan fisik, jangan lupa makan

Jika peserta mendapat jadwal di sesi pagi, tentu harus diperhitungkan untuk sarapan terlebih dahulu. Jadwal ujian sesi paling pagi biasanya dimulai jam 08.00 tepat, dan proses registrasi bisa jadi dimulai pada pukul 07.00. Maka membuat isi perut nyaman agar otak bisa berpikir adalah langkah yang tepat. Sayangnya sarapan ini kerap tak digubris karena berbagai alasan.

Demikian pula untuk sesi siang dengan jam tanggung misalnya jam 12.00. Lebih baik pastikan sebelumnya perut sudah terisi.

Bawa barang seperlunya

Untuk bisa masuk ke dalam ruangan ujian, peserta hanya diperbolehkan membawa kartu ujian atau tanda peserta dan KTP. Barang-barang lainnya seperti tas, dompet, alat tulis, jam tangan, kalkulator, handphone sampai ke ikat pinggang harus dititipkan ke loker atau tempat penitipan yang disediakan oleh panitia.

Tentang ikat pinggang ini cukup menggelitik, terutama bagi kebanyakan peserta laki-laki. Mereka kerap kebingungan dan takut jika celananya bakal melorot. Solusinya, panitia menyediakan tali rafia untuk mengikat celana.

Jelas hal inipun cukup mengganggu konsentrasi peserta yang fokusnya bisa-bisa terbagi ke celananya. Padahal hal ini sudah menjadi ketentuan untuk mencegah peserta menyembunyikan benda-benda yang aneh-aneh, misalnya jimat atau malah kertas contekan. Jadi perlu dimaklumi dan ditaati saja. Lebih baik saat tes memakai celana yang aman dan tidak mudah melorot jika ikat pinggang dilepas.

Loker penitipan barang milik peserta (foto: widikurniawan)
Loker penitipan barang milik peserta (foto: widikurniawan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun