Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Thanos, yang Kamu Lakukan Tuh Jahat! (Resensi Film Avengers: Infinity War)

26 April 2018   16:21 Diperbarui: 27 April 2018   03:08 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya penantian panjang itu tuntas. Thanos benar-benar telah datang di layar lebar dalam Avengers: Infinity War. Lalu apa yang dilakukan Thanos terhadap para jagoan superhero macam Iron Man, Hulk, Captain America, Black Panther, Doctor Strange dan kawan-kawan?

Hmmm, tidak! Sebisa mungkin saya akan menghindari spoiler di sini.

Keluar dari studio bioskop, saya hanya bisa memaki dalam hati. Memaki Marvel Studio yang benar-benar ***)$%**. Mereka telah berhasil melakukan bisnis besar nan brilian dengan menyuguhkan kisah satu demi satu sejak satu dekade lalu. Bahkan sebelum tayang, sudah bisa diyakini film ini bakal memecahkan rekor box office. Yakin deh.

Setidaknya, fans Marvel sudah dibuat penasaran tahun demi tahun, bulan demi bulan, minggu demi minggu untuk menanti bagaimana si Thanos ini bakal beraksi mengumpulkan Infinity Stones yang berujung pada perang hebat dengan para jagoan superhero. Film-film dalam naungan Marvel Cinematic Universe (MCU) mencapai puncaknya dalam Avengers: Infinity War ini.

Eh, puncak? Tunggu dulu... eh... (maaf hampir spoiler...). Puncak dari Hongkong? Coba deh direnungkan lagi, emang ada filmnya Marvel yang selesai dan benar-benar selesai?

..... "krik... krik... krik..." .....

Fans selama ini sudah dibuat menduga-duga jalan cerita Infinity War melalui trailer-trailer yang diluncurkan maupun melalui berita gosip infotainment. Bahkan tiap kali para aktor misal Robert Downey Jr (Tony Stark/Iron Man) , Chris Evans (Steve Rogers aka Captain America), Tom Holland (Peter Parker alias Spiderman culun) muncul di depan media, pancingan-pancingan pertanyaan para reporter selalu saja bertujuan supaya dapat bocoran cerita. Ternyata, ya ternyata... memang begitulah cara jualannya Marvel.

Bahasan paling populer selama ini adalah tentang tebak-tebakan siapakah superhero yang bakalan mati di tangan Thanos? Hmmm, siapa hayo? Yang jelas bukan Gundala, Wiro Sableng atau Ultraman. Anehnya, kok nggak ada yang mikirin kira-kira siapa atau cara seperti apa yang bakal membinasakan Thanos. Coba kalau sebelum masuk bioskop kita sudah merenungkan dengan jernih hal ini, pasti nggak akan pernah ada celotehan asli tapi nyata seperti ini.

"Ah, gelo... nyesel gue nontonnya, kok jagoannya pada.. **** sih?"

Ini semua gara-gara Thanos. Jika sampai jagoan seluruh dunia dan luar bumi bersatu, sesakti apakah dia? Ternyata? Hmmm, nggak sakti-sakti amat kok dia, lha wong nampar Spiderman yang kayak adegan orang nampar nyamuk saja Spidermannya pingsan juga kagak kok... iya nggak pingsan, tapi... ah sudahlah...

Film ini memang sudah jauh hari disebut sebagai film "Thanos", karena saking dominannya doi. Benar saja, Thanos memang berkuasa dan sungguh kuat, tapi sebenarnya kalau ditelaah lagi, ada sisi "manusiawi" dari seorang Thanos. Penjahat super alias super villain Marvel ini terlihat selalu tenang, kalem dan pemikirannya dalam, nggak seperti super villain film sebelah yang terlihat nafsu membabi buta demi satu tujuan: menguasai dunia (halah basi...).

So, melihat Thanos, bisa jadi malah akan membuat "simpati" sebagian penonton. Benci tapi suka. Suka tapi kok... Thanos, apa yang kamu lakukan tuh jahaaat...!

Avengers: Infinity War bisa jadi adalah film yang dibangun begitu sabar karena melibatkan elemen-elemen cerita dan karakter dari berbagai film pendahulunya. Jadi sangat wajar apabila film ini akan membuat penonton pemula kebingungan dan malah melontarkan komentar yang sangat "polos" dan "akwarkrkd".

"Itu tadi Wonder Woman bukan sih?" ini celetukan asli tapi nyata ketika penonton pemula keluar dari studio bioskop.

Banyaknya jagoan yang muncul dalam film ini memang bisa memuaskan penonton. Mereka bersatu melawan Thanos dengan gaya khasnya masing-masing. Dan untuk mengenal gaya khas para karakter itu, sebaiknya (dan seharusnya) para penonton Infinity War memang telah menonton seri Avengers sebelumnya, trilogi Thor, Captain America, Black Panther, Doctor Strange, Guardians of The Galaxy hingga Spiderman: Homecoming.

Duh, berat amat yak?

Oke, nggak perlu semua deh daripada lelah. Minimal sih menurut saya sudah nonton The Avengers, Avengers: Age of Ultron, Captain America: Civil War, Guardians of the Galaxy, Doctor Strange (lho daftarnya kok hampir sama dengan paragraf di atas?).

Tapi justru yang paling penting menurut saya supaya nggak bingung-bingung amat, adalah wajib nonton Thor: Ragnarok (nah ini sih clue, bukan spoiler banget kok...). Film itu menjadi jalan masuk pertama untuk menikmati Infinity War.

Masih nggak sempat nonton itu dan masih pengen nonton Infinity War?

Oke, oke... gini aja deh, pastikan kamu punya teman, pasangan, partner atau apalah itu yang mampu menceriterakan nama-nama karakter superhero di MCU dan sanggup pula menceritakan bagaimana bisa batu-batu akik infinity itu jadi sumber masalah besar yang mengancam alam semesta.

Tapi jangan pula seperti cowok yang tadi nonton di sebelah saya. Sepanjang film ia dengan gaya expert-nya berbisik pada cewek (kemungkinan besar pacarnya) tentang karakter yang muncul dalam film.

"Itu Gamora namanya, anak tirinya Thanos," ucapnya, dan kali ini benar.

"Nah, itu Natasha Wilona alias Black Widow..."

Hmm, Natasha Wilona? Kayak pernah dengar? Gugling dulu ah...

Eniwei, pelajaran terpenting yang saya dapatkan dengan selama ini banyak memelototi trailer Infinty War dan membandingkannya dengan filmnya saat tayang adalah: jangan pernah seratus persen percaya dengan trailer, karena kamu akan mendapati adegan yang tidak sama persis antara trailer dengan film asli saat tayang.

Mau sedikit clue? Mau spoiler? Mau bocoran dikit tentang hal yang "beda" ini? Hmm, silakan pelototi tampilan Hulk alias Bruce Banner.

Dan, puncak dari segala kenikmatan menikmati filmnya Marvel tentu saja post-credit scene yang munculnya di akhir film, setelah deretan tulisan putih di layar hitam yang naik terus tanpa kalian pedulikan untuk membacanya. Secuil adegan itu adalah petunjuk bagaimana kisah ini akan berlanjut.

Dasar Marvel, tentunya adegan post-credit itu juga salah satu cara untuk memancing penonton agar semakin penasaran. Ujung-ujungnya, setelah hiruk pikuk Infinity War, dijamin kita semua akan digiring kembali untuk fokus menanti film MCU yang kemungkinan besar akan berkaitan dengan Thanos Avengers: Infinity War ini.

Selamat menikmati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun