Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sembuh Gara-gara KDRT (Kerokan Dalam Rumah Tangga)...

24 November 2017   23:12 Diperbarui: 24 November 2017   23:15 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilih balsem yang pas dan tepat untuk kerokan (foto by widikurniawan)

Sebagai istri yang baik dan peduli pada suaminya, istri saya pasti akan segera menyingsingkan lengan dan segera memijat saya dengan "bersenjatakan" Balsem Lang yang tersohor itu.

"Naik lagi, bukan... bawah lagi agak ke kiri, eit... eit yang tadi udah bener... aduh gimana sih... yak.. nah, iya sebelah situ!" kira-kira begitulah instruksi saya.

"Duh, diem napa sih? Ini mah udah kasep, harus dikerok ini ya? Biar cepet sembuh..."

"Nggak mau! Pijet aja... situ, situ, iya... awwwww!!!"

Begitulah, kalau saya menolak tawaran kerokan dari istri, yang terjadi selanjutnya malah istri saya gemas dan memijat bagian tubuh saya yang sakit dengan sekeras-kerasnya.

"Oke.. oke... kerok please... tapi bentar aja ya?" saya pun lunglai tak berdaya. Saking tak berdayanya, saya bahkan membiarkan istri saya melakukan praktek KDRT (kerokan dalam rumah tangga) pada saya.

Yup, sebenarnya saya memang tidak suka kerokan. Jujur saja, kerokan itu menyakitkan. Apalagi kalau istri saya yang melakukannya. Bagaimana tidak? Kalau tukang urut bisa saja saya suruh berhenti ngerok kalau saya kesakitan, tinggal bayar dan suruh dia pulang. Lha kalau istri saya yang ngerokin, sampai saya teriak-teriak manggil Pak RT juga dia belum akan berhenti sampai seluruh bagian belakang tubuh saya selesai digaris-garis merah kehitaman dari atas sampai bawah.

Meskipun saya berusaha menolak dan selalu tidak ingin dikerok, tapi istri saya nyatanya selalu berhasil memaksa saya untuk dikerok. Ketika dia bisa menyelesaikan "lukisan" di tubuh saya, herannya tubuh ini rasanya ringan dan terasa lebih segar.

Rupanya istri saya termasuk orang yang memelihara warisan budaya nenek moyang dan peduli dengan kearifan lokal bernama kerokan. Teknik dan jurus kerokannya sudah termasuk level atas, beda dengan saya yang kalau disuruh ngerokin orang malah meleset terus pegangannya. Licin bro.

Ia pun tahu jenis-jenis koin yang pas untuk kerokan. Dulu pilihannya adalah koin seratus rupiah yang bergambar rumah gadang. Koin itu termasuk legend dan kini sudah susah dicari. Jadi untuk zaman now, koin kerokan yang cukup pas, tidak tajam dan gampang dicari adalah koin seribu rupiah gambar angklung.

Untuk hasil terbaik, kami memang selalu memilih balsem dibanding memakai lotion, minyak kelapa atau minyak cair lainnya. Balsem yang cocok adalah yang hangatnya pas, artinya tidak terlalu panas ekstrim dan tidak lengket di badan. Sejauh ini Balsem Lang adalah pilihan terbaik bagi keluarga kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun