Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapkah Anda Mudik?

25 Mei 2017   22:52 Diperbarui: 25 Mei 2017   23:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kompas.com --- Grafis : widikurniawan

Bagi yang membawa keluarga, apalagi punya anak-anak yang masih kecil, perjalanan mudik harus dipersiapkan benar-benar agar tidak menimbulkan masalah. Membawa bekal makanan, minuman dan obat-obatan adalah hal yang utama. Apalagi yang akan melakukan perjalanan darat dengan durasi waktu lama, atau bahkan yang akan menggunakan lintas moda misalnya taksi lanjut pesawat kemudian dilanjutkan lagi dengan bus atau moda lainnya.

Kesehatan fisik jauh-jauh hari haruslah fit. Banyak orang dengan alasan memanfaatkan waktu seefektif mungkin, memilih perjalanan malam hari dan memulainya begitu usai bekerja seharian. Bagi saya hal tersebut amat melelahkan. Lebih baik meskipun terlihat rugi satu hari, saya akan memilih melakukan perjalanan keesokan harinya saat saya sudah benar-benar mendapatkan jatah libur. Istirahat adalah hal terpenting sebelum melakukan perjalanan jauh.

3. Jangan nekat apabila belum pernah menyetir jarak jauh

Rute mudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah hingga Jawa Timur adalah jalur paling padat dan melelahkan. Resiko kecelakaan pun terbilang besar. Bagi sopir pemula atau yang belum pernah membawa kendaraan melalui rute ini, jangan pernah nekat untuk melakukannya sendiri. Lebih baik anda membawa teman yang lebih berpengalaman sehingga bisa saling menggantikan dan teman anda bisa memandu memilih jalur yang tepat.

4. Cek dan servis kendaraan sebelum dibawa mudik

Bagi yang berencana membawa kendaraan pribadi, mengecek kondisi kendaraan serta melakukan servis sebelumnya adalah tindakan preventif yang perlu dilakukan. Pengalaman yang dialami seorang kerabat saya saat lebaran tahun lalu mungkin bisa jadi pelajaran. Saat itu mobil yang ditumpangi sekeluarga mengalami ban bocor di daerah yang terbilang sepi dan jauh dari bengkel. Apesnya, ban cadangan yang dibawa sudah gundul, tidak ada angin dan tidak layak pakai. Alhasil mereka kelimpungan dan perjalanan terpaksa terhenti selama beberapa jam untuk meminta bantuan orang yang lewat.

Inilah bukti bahwa melakukan cek segala aspek kendaraan sebelum melakukan perjalanan amatlah penting. Terkadang ban cadangan terlupa atau terabaikan begitu saja, tapi ketika dibutuhkan, kehadiran ban cadangan yang kondisinya baik akan sangat membantu bila terjadi kasus ban bocor saat perjalanan.

5. Bagi pemudik via angkutan umum persiapkan jauh-jauh hari

Perlu dicatat bahwa tiket kereta api bisa dipesan secara online 90 hari sebelumnya. Nah, karena antusiasme tinggi, maka banyak orang merasa kesulitan untuk mendapatkannya. Berdasarkan pengalaman saya, pemesanan tiket online memang butuh perjuangan dan cara cerdik untuk mendapatkannya. Misalnya dengan begadang tengah malam dan menggunakan beberapa gadget dengan koneksi internet kecepatan tinggi supaya peluang mendapatkan tiket lebih besar. Kemudian apabila sulit mendapatkan tiket langsung Jakarta-Jogja misalnya, saya pernah mengambil rute alternatif Jakarta-Bandung-Jogja karena meski harus memutar, tiket untuk rute ini relatif lebih mudah didapatkan.

Untuk tiket bus, saya pun pernah mengalami serunya antre tiket sejak jam 2 pagi di sebuah pool bus malam. Namun, sekarang beberapa bus pun sudah menerapkan tiket online. Banyak bertanya dan menggali informasi jauh-jauh hari adalah kunci sukses mendapatkan tiket bus idaman anda. Pastikan bus yang anda tumpangi kredible atau dapat dipercaya, karena saya pun pernah mengalami harus rela duduk di samping sopir atau di kursi cadangan padahal tiket yang saya beli jelas tertera nomor tempat duduk.

---

Foto : Kompas.com --- Grafis : widikurniawan
Foto : Kompas.com --- Grafis : widikurniawan
Nah, hal-hal yang saya ulas tadi sebagian besar memang merupakan pengalaman pribadi dan hasil pengamatan selama bertahun-tahun. Sesungguhnya persiapan mudik akan kembali ke diri kita masing-masing. Mungkin masih banyak hal lain yang belum sempat saya bahas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun