Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nak, Sekarang Kamu Sudah Kelas 1 SD...

21 Juli 2016   09:32 Diperbarui: 21 Juli 2016   09:44 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenangan itulah yang ingin saya bagi kepada anak saya. Bukan karena latah karena di media sosial marak topik #HariPertamaSekolah. Bukan pula aji mumpung bisa datang terlambat ke kantor tanpa dimarahi pimpinan karena beralasan mengikuti imbauan Mendikbud.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ayo anak-anak dari kelompok TK dan SD, kita buat lingkaran besar, berbaris, demikian pula bapak ibu guru serta para orang tua…” tiba-tiba terdengar suara seorang guru yang mengarahkan lewat pengeras suara.

Hah, sempat saya terkejut, memangnya mau diapakan para orang tua ini kok ikutan disuruh baris? Ahai, ternyata acara hari pertama masuk sekolah diawali dengan halal bi halal sederhana dengan saling bersalaman karena masih dalam suasana bulan Syawal usai lebaran. Sungguh menyenangkan semuanya terlibat, dari para murid yang bersalaman dengan guru kemudian lanjut dengan para orang tua, lalu antar para murid sendiri.

Tak ayal, inilah pengalaman pertama saya bisa bersalaman dengan seisi sekolah mulai dari seluruh murid, guru hingga para orang tua. Tapi tenang saja, tidak bikin pegal kok karena memang sekolah anak kami untuk jenjang SD baru sampai kelas empat yang paling senior. Ditambah dua kelas TK, jadi jumlah muridnya belumlah terlalu banyak.

Halal bi halal di hari pertama masuk sekolah (foto by widikurniawan)
Halal bi halal di hari pertama masuk sekolah (foto by widikurniawan)
Usai acara tersebut, saya dan istri memutuskan untuk meninggalkan sekolah dengan terlebih dulu memberikan suntikan semangat untuk anak kami.

“Udah ya Nak, Ayah berangkat kerja dulu, nanti dijemput lagi sama Bunda, toss dulu dong…” ucap saya.

Ahirnya hari pertama masuk sekolah sukses dijalani oleh anak saya. Sebagai orang tua, saya pun lega dan bangga dengan anak saya. Meski demikian, momen ini barulah awal dari rangkaian perjalanan yang akan dia tempuh, dan tentunya yang akan kami tempuh, karena pendidikan bukanlah tentang bagaimana si anak sendiri di sekolah. Tetapi bagaimana si anak, orang tua dan pihak sekolah berjalan bersama demi meraih impian sesuai dengan potensi dan kemampuan anak.

“Oke Yah, kita sudah masuk grup whatsapp kelas satu, tuh sudah ada pengumuman buat bawa kardus bekas ke sekolah besok…” ujar istri saya.

Hari pertama masuk sekolah akhirnya memang menjadi pijakan langkah ke depan. Semoga dengan pijakan yang bagus, bisa menuai hasil yang baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun