“Eh tunggu Pak Budi, jangan batal Pak Budi, emm, nama Bapak Budi Irawan bukan?” sengaja saya bumbui acting saya dengan menyebut nama salah, hasil belajar dari nonton OVJ.
“Saya Bambang Irawan, bukan Budi. Jadi bagaimana ini Bapak mau batal atau?”
“Tunggu dulu Pak, bagaimana kalau tunggu lima belas menit lagi saya hubungi istri saya bagaimana?”
“Jangan terlalu lama Pak, sepuluh menit lagi kami hubungi ya?”
“Oke Pak, sepuluh menit.”
Selama sepuluh menit menunggu, saya mencatat sebuah nomor abal-abal sebagai jawaban jika dia bertanya. Dan ternyata, si Budi, eh Bambang Irawan masih menganggap saya sebagai calon korban potensial dengan kembali menghubungi saya sepuluh menit kemudian.
“Halo, Assalamualaikum, bagaimana Bapak sudah ada nomor rekeningnya?” tanya dia.
“Sudah Pak, ini nomor 919574111124,” jawab saya sambil mengeja nomor rekening palsu itu.
“Atas nama siapa Pak?”
“Atas nama Heri Sujono,” itulah nama sekilas yang saya ingat.
“Baik, bisa diulangi nomornya Pak?” tanya dia.