Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Prabowo Kuasai Dangdut, Jokowi Eksis Ngerock, Pop Terbelah

31 Mei 2014   04:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hiruk pikuk menjelang Pilpres 2014 kini mulai merambah dunia musik tanah air. Dukung-mendukung calon presiden kian berani disuarakan oleh artis-artis musisi kita. Demikian pula acara sowan ke markas musisi-musisi yang memiliki basis fans besar sama-sama dilakukan oleh kedua capres baik Prabowo maupun Jokowi.

Jika ditilik dari jenis aliran musik, tampaknya wilayah dangdut sudah dikuasai kubu Prabowo. Motornya tentu saja sang raja dangdut Rhoma Irama yang memiliki massa fanatik dalam Soneta Fans Club. Bila sang raja dangdut yang mantan bakal capres saja sudah merapat mendukung Prabowo, tidak heran jika pedangdut-pedangdut senior kemudian ikut menyuarakan dukungan yang sama.

Dilansir dari Tribunnews, Jumat (30/5/2014) sejumlah artis dangdut berkumpul di Rumah Polonia, markas Prabowo untuk mendeklarasikan dukungannya dengan mengatasnamakan Selendang Putih. Mereka antara lain Jaja Miharja, Rama Aipama, Mansyur S, Hamdan ATT, Mega Mustika, dan Joni Iskandar.

Tentu saja dukungan tersebut bisa saja akan menarik massa dangduters untuk berduyun-duyun mendukung pencalonan Prabowo-Hatta. Hanya saja perlu digarisbawahi bahwa tidak semua penggemar dangdut akan melakukan hal yang sama. Ingat, masih ada fans dangdut koplo yang begitu mengakar mulai dari panggung-panggung di Pantura bahkan mulai eksis di layar televisi.

Dangdut koplo mulai dikenal saat Inul Daratista muncul ke permukaan dengan goyang ngebornya. Hentakan gendang menjadi ciri khas koplo selain goyangan yang aduhai. Inilah yang dianggap pelakon dangdut di bawah kepemimpinan Rhoma Irama sempat meradang. Ingat perseteruan antara Rhoma dan Inul yang sempat mengguncang jagat dangdut tanah air.

Jadi rasa-rasanya suara fans dangdut tidak akan bulat ke kubu Prabowo meskipun kubu Jokowi juga tidak melakukan pendekatan ke mereka. Dangdut Pantura, dangdut seronok, dangdut koplo dan dangdut sejenis “Buka Dikit Joss” hanya akan menjadi swing voters karena bisa jadi akan ada anggapan dapat menjatuhkan citra kubu capres tertentu yang semestinya jaim alias jaga imej.

Beralih ke aliran rock yang juga memiliki penggemar tidak sedikit. Rock sudah kadung identik dengan Jokowi bahkan sejak ia menjadi walikota Solo dan awal-awal menjabat gubernur DKI Jakarta. Jokowi bahkan menggemari musik metal internasional dan mengenal dengan fasih grup-grup macam Black Sabbath dan Led Zeppelin.

Era Jokowi di Jakarta sudah diwarnai dengan kehadiran grup-grup cadas berkelas macam Metallica. Hal inilah yang dianggap menjadi kartu as Jokowi untuk memenangkan hati para penggemar musik rock. Harapannya adalah, jika Jokowi menang bisa jadi grup-grup rock beken internasional lainnya akan mudah datang dan manggung di Indonesia.

Nah, jika dangdut dikuasai Prabowo dan rock menjadi milik Jokowi, bagaimana dengan pop? Inilah jenis musik yang paling mudah diterima oleh banyak kalangan.

Prabowo sudah melangkah dengan menghadiri final Indonesian Idol 2014, yang notabene adalah acara milik Hary Tanoe yang kini ada di belakangnya, serta terdapat juri-juri pendukungnya yakni Ahmad Dhani dan Anang Hermansyah.

Musisi paling moncer di Indonesia saat ini, Ahmad Dhani, sudah menyatakan dukungannya terhadap Prabowo. Dhani bahkan terang-terangan menyebut Prabowo sebagai sosok yang jantan dan sebagai lelaki jantan seharusnya memilih Prabowo. Klaim yang membuat para rockers di belakang Jokowi tersenyum, karena selama ini sudah kadung melekat bahwa musik rock lah yang identik dengan kejantanan. Sementara Prabowo belum pernah terdengar ngerock.

Namun, kubu Prabowo pantas bersyukur dengan dukungan Dhani. Karena ia sepaket dengan kelompok fans Dewa 19, yakni Baladewa dan juga fans-fans baru Al, El, Dul yang biasanya berisi anak-anak muda baru gede dan ibu-ibu muda yang akan berteriak histeris melihat tampang Al.

Sayangnya Dhani juga memiliki banyak haters. Paling jelas adalah para simpatisan Maia Estianty yang sejak kasus perceraiannya dengan Dhani, selalu memposisikan untuk membenci Dhani dan juga Mulan Jameela.

Hal yang serupa terjadi pada diri Anang Hermansyah. Ia memang terbukti memiliki massa yang mampu membawanya lolos sebagai anggota DPR RI pada Pileg lalu dari Dapil Jatim 4, yakni Jember dan Lumajang. Namun, dukungannya terhadap Prabowo tentu tidak akan membawa simpati penggemar setia Syahrini, mantan rekan duetnya yang pernah galau karena Anang.

Lain Prabowo, lain Jokowi. Gaya blusukannya membawa Jokowi bertandang ke Gang Potlot, markas besar Slank. Beberapa media kemudian memuat foto bersama Jokowi bersama personel Slank dengan senyum yang merekah. Slank dikenal memiliki basis fans fanatik di bawah bendera Slankers. Itulah mengapa Jokowi selalu rela untuk bertamu menemui mereka. Slank juga bukan grup pop biasa, karena banyak lagunya juga bernuansa rock, kegemaran Jokowi.

Jokowi juga sempat bertandang ke rumah Iwan Fals yang memiliki barisan fans-nya luar biasa. Namun, dari kunjungan ini tidak keluar kata dukungan dari mulut Iwan Fals selain pernyataan bahwa dirinya tidak ikutan kampanye dan akan bersikap netral.

Nah, ternyata sangat sulit memetakan arah dukungan penggemar musik pop ke pasangan capres tertentu karena banyak musisi yang memiliki basis massa fans masing-masing tidak berdasar jenis musik. Jika mau, tentu kedua kubu capres ini bisa melakukan pendekatan ke grup-grup atau artis dengan penggemar fanatik, seperti Coboy Junior, Smash,Cherybelle, Agnes Monica dan Anggun.

Tapi, pertanyaannya, meski suka bikin heboh di media sosial, apakah benar-benar para fans itu sudah dewasa dan memiliki hak pilih? Jangan-jangan lebih banyak ababilnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun