Mohon tunggu...
Widia Winata Putri
Widia Winata Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI SI AKUNTANSI | NIM 43223010201

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Etik Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   13:57 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahatma Gandhi, yang lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, adalah salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Dikenal sebagai Bapak Bangsa India, Gandhi memainkan peran sentral dalam perjuangan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris. Dengan prinsip non-kekerasan (ahimsa) dan kebenaran (satya), Gandhi tidak hanya memimpin gerakan kemerdekaan, tetapi juga memberi dampak mendalam terhadap gerakan hak-hak sipil dan kebebasan di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas siapa Gandhi, mengapa ia begitu penting dalam sejarah India dan dunia, serta Bagaimana kita mengubah diri untuk menjadi agent perubahan, pencegahan korupsi, dan pelanggaran etik pada perjalanan hidup dan karir

WHAT: Siapa Mahatma Gandhi?

Mahatma Gandhi, yang bernama asli Mohandas Karamchand Gandhi, adalah seorang pengacara dan pemimpin politik India yang memperjuangkan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris dengan menggunakan metode perlawanan non-kekerasan. Gandhi dikenal sebagai simbol perjuangan yang mengutamakan pendekatan damai dalam menghadapi ketidakadilan dan penindasan.

Pada awal kariernya, Gandhi tidak menunjukkan minat besar dalam politik India. Namun, setelah menempuh pendidikan di London dan bekerja di Afrika Selatan, ia mulai terlibat dalam perjuangan hak-hak sipil bagi komunitas India yang tinggal di Afrika Selatan. Di sana, ia pertama kali mengembangkan prinsip "satyagraha", yaitu perjuangan dengan cara yang penuh kasih dan tanpa kekerasan untuk mencapai keadilan.

Setelah kembali ke India pada 1915, Gandhi mulai terlibat dalam perjuangan kemerdekaan India. Gerakan kemerdekaan yang dipimpinnya bukan hanya tentang memperjuangkan kebebasan dari penjajahan, tetapi juga mencakup berbagai masalah sosial dan ekonomi, seperti ketidaksetaraan kasta, diskriminasi terhadap kelompok tertentu, serta perbedaan sosial lainnya.

Salah satu tindakan paling ikonik yang dipimpin oleh Gandhi adalah Salt March (1921), di mana ia dan pengikutnya berjalan sejauh 400 kilometer untuk memprotes pajak garam yang diterapkan oleh Inggris. Tindakan ini tidak hanya simbolis, tetapi juga menunjukkan daya tarik massal terhadap prinsip perjuangan tanpa kekerasan.

WHY: Mengapa Kemampuan Memimpin Diri dan Etik Penting dalam Pencegahan Korupsi?

Korupsi sering kali muncul ketika individu tidak mampu memimpin diri mereka sendiri atau tidak memiliki prinsip etika yang jelas dalam pengambilan keputusan. Ketika pemimpin atau individu tidak memiliki integritas, mereka cenderung tergoda untuk melakukan penyalahgunaan wewenang atau mengambil jalan pintas untuk meraih keuntungan pribadi. Kemampuan memimpin diri yang didasari oleh etika yang kuat, seperti yang diajarkan oleh Gandhi, sangat penting untuk mencegah perilaku koruptif ini.

Gandhi mengajarkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mengutamakan kebenaran dan keadilan, serta memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalui tindakan mereka. Ketika masyarakat memiliki pemimpin yang mengedepankan nilai moral yang tinggi, mereka akan lebih cenderung untuk menghindari perilaku koruptif dan berkontribusi pada pembangunan sosial yang positif.

How: Bagaimana kita mengubah diri untuk menjadi agent perubahan, pencegahan korupsi, dan pelanggaran etik pada perjalanan hidup dan karir?

Untuk menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsi dan pelanggaran etik, kita dapat mengikuti keteladanan Mahatma Gandhi dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip yang ia anut dalam kehidupan pribadi dan karier. Berikut adalah langkah-langkah singkat untuk mengubah diri:

  1. Menjaga Integritas dan Kebenaran (Satya), Gandhi yang mengutamakan kebenaran dalam setiap tindakannya, kita harus berkomitmen untuk selalu jujur dan transparan dalam segala hal. Menghindari kebohongan atau manipulasi dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari akan membangun kredibilitas dan mengurangi kemungkinan terjadinya korupsi.
  2. Non-Kekerasan (Ahimsa) dalam Menghadapi Ketidakadilan, Gandhi mengajarkan untuk menghadapi konflik dan ketidakadilan dengan cara damai. Dalam pencegahan korupsi, ini berarti kita harus mengatasi masalah etik dengan dialog dan solusi konstruktif, bukan dengan kekerasan atau konfrontasi yang memperburuk situasi.
  3. Menjadi Teladan dan Pemberdaya Orang Lain, Gandhi tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberdayakan orang lain. Kita harus menunjukkan dengan tindakan nyata bahwa kita memegang prinsip etika yang tinggi dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jalan yang benar.
  4. Membangun Budaya Akuntabilitas dan Transparansi, seperti Gandhi yang berkomitmen pada transparansi dalam perjuangannya, kita harus mendorong pengawasan yang sehat, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam setiap tindakan dan keputusan di lingkungan kerja atau organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun