Mohon tunggu...
Widian Vebriyanto
Widian Vebriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Paramadina Graduate School of Communication

Coorporate of Communication Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Fenomena Buzzer dalam Memasarkan Produk di Instagram

1 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 3 Mei 2023   02:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan buzzer lazimnya dilakukan di kolom komentar para influencer atau selebgram. Harapannya, banyak dari pengikut selebgram tersebut yang melihat produk dan kemudian tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan. 

Tidak jarang para buzzer juga didesain sedemikian rupa agar membuat dialog dalam kolom komentar itu, sehingga menambah ketertarikan pengguna lain.

Ada beragam kelebihan menggunakan cara ini. Mulai dari jangkauan pelanggan yang luas, harga promosi yang relatif murah karena bisa dikerjakan sendirian, akan ada lebih banyak orang yang membicarakan brand penjual, penjualan produk juga akan meningkat, dan bisa langsung mendapat timbal balik yang baik dari pelanggan.

Namun begitu, ada juga kelemahan dari penggunaan buzzer tersebut. Antara lain dibutuhkan waktu lebih banyak untuk bisa terus menyebar produk di kolom komentar dan melayani komentar pengguna lain. 

Selain itu, membuat suatu produk menjadi viral dan bisa diperbincangkan oleh banyak orang, bukan merupakan hal yang mudah. Dibutuhkan beragam strategi lain agar unggahan tidak dianggap angin lalu oleh para pengguna Instagram

Demi menghindari hal tersebut, maka kampanye iklan harus dibuat semenarik mungkin dan tidak monoton. Jika tidak, maka uang yang dikeluarkan untuk menyewa buzzer akan sangat sia-sia dan pelanggan tidak akan memberikan perhatiannya pada produk Anda.

Selanjutnya adalah meningkatkan kualitas produk. Sebab, bagaimanapun kampanye iklan yang viral harus bisa diimbangi dengan kualitas produk yang baik. 

Sebab, jika produk yang ditawarkan tidak mampu memenuhi ekspektasi pembeli, maka pembeli tidak akan lagi melakukan repeat order.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun