Mohon tunggu...
Widian Vebriyanto
Widian Vebriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Paramadina Graduate School of Communication

Coorporate of Communication Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Fenomena Buzzer dalam Memasarkan Produk di Instagram

1 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 3 Mei 2023   02:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan dunia digital telah membuat perubahan pada perilaku manusia, salah satunya dalam bidang pemasaran sebuah produk. 

Produk tidak lagi dipasarkan secara konvensional, di mana penjual harus mempromosikan secara langsung kepada para calon pembeli, tapi bisa dilakukan lebih modern. 

Penjual bisa menggunakan platform media sosial sebagai alat untuk memasarkan produk kepada khalayak dan lebih murah secara budget.

Berdasarkan data dari WeAreSocial pada tahun 2023, jaringan internet di Indonesia telah dimanfaatkan oleh lebih dari 212,9 juta pengguna, dengan perbandingan populasi sebanyak 276,4 juta orang. 

Artinya, ada 77 persen masyarakat Indonesia telah melakukan akses pada jaringan internet. Di tahun yang sama, WeAreSocial juga merilis bahwa Instagram menempati posisi kedua sebagai media sosial platform terfavorit di Indonesia dengan angka 18,2 persen, tepat berada dibawah WhatsApp sebagai media komunikasi berbasis chat dengan perolehan 35,5 persen.

Atas dasar itu juga, Instagram kerap digunakan oleh para penjual sebagai sarana untuk memasarkan produk-produk mereka. 

Selain jangkauan pemasaran yang luas, platform Instagram juga tidak memungut biaya untuk para pengguna saat melakukan pemasaran produk. 

Cara untuk memasarkan produk juga bermacam, ada yang membuat akun dan mengunggah produk, ada juga yang memasarkan lewat kolom komentar di akun milik para influencer ternama. Untuk cara yang kedua, terkadang penjual menggunakan buzzer untuk meningkatkan penyebaran promosi produknya.

Seperti dikutip dari Mediaindonesia.com, buzzer diartikan sebagai suatu jasa atau orang yang dibayar untuk mempromosikan, mengampanyekan atau menutupi sesuatu dengan tujuan tertentu di media sosial. 

Istilah buzzer sering dikaitkan dengan isu politik tertentu, sebab memang biasa dimanfaatkan untuk kampanye tokoh-tokoh politik di media sosial. Namun ternyata, istilah buzzer sudah ada sejak lama dan sering digunakan sebagai strategi pemasaran suatu brand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun