Mohon tunggu...
Widi Alste
Widi Alste Mohon Tunggu... -

belajar dan terus belajar... berusaha agar hidup lebih bermanfaat..\r\nchek me at http://widicapone.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cincin Berlian

10 Mei 2011   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keringatku menderas membasahi baju. Pelan aku keluarkan sebuah cincin bertahtakan berlian.

"Indah tidak?"

Fitri terkesiap. Senyuman terpoleh di ranum wajahnya. Pancaran bahagia menenggelamkan waktu."Untukku mas?"

"Kau ingin melamarku?"

Jemarinya erat menggenggam lenganku. Segera kulepaskan pelan pegangannya, saat mamahnya keluar dari kamar. Wajah yang sama dengan anaknya. Bahkan bagiku, mamahnya seakan lebih pantas menjadi kakaknya.

"Akhirnya kau telah menyiapkannya?"

Aku mengangguk dan tersenyum.

Mamahnya menyambutku dan duduk di sampingku. Jantungku berdegup dengan darah mendesir mengacaukan sel-sel otakku. Mamahnya Fitri merangkulku dengan hangat. Dipandanginya anaknya dengan siratan berbunga-bunga. Fitri terlihat gugup.

"Mah… Widi…" "Iyah Fit, Kami akan menikah minggu depan Fit."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun