Mohon tunggu...
Widia Hendi Julia
Widia Hendi Julia Mohon Tunggu... Novelis - 🌵

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Belajar dari Sebuah Kegagalan

6 Februari 2021   09:55 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Suatu ketika ada seorang penjual sepatu yang ingin melamar pekerjaannya ke pekerjaan yang lebih dari pendapatan penjual sepatu,ia ingin melamarnya kepekerjaan kantoran. Andi adalah seseorang dari keluarga yang sederhana dan memiliki dua adik sehingga dia harus menjadi tulang punggung keluarga karena ayah nya sudah tiada (meninggal) ibu nya adalah seorang petani. Andi adalah anak pertama dari 3bersaudara maka dari itu aku harus bekerja keras untuk menafkahi keluarga nya

Ketika Andi sudah memasukan lamaran ke kantor Andi harus nunggu beberapa hari untuk menunggu keputusan dari pihak kantor tersebut. Ketika sudah menunggu berapa lama ternyata Andi masih saja belum terpanggil untuk bekerja di kantor itu dia terus berdoa agar lamaranya tersebut di terima oleh kantor, Andi sabar menunggu keputusan dari kantor harapan Andi tersebut adalah semoga dia diterima kerja di kantoran.

Setelah nunggu beberapa lama masih belum ada jawaban dari pihak kantor dan akhirnya Andi melakukan pengurusan surat-surat lamarannya untuk melamar ke kantor-kantor lain,ternyata Andi juga tidak hanya memasukan lamaran ke satu kantor tetapi ke enam kantor yang berbeda Andi terus bertawakal kepada allah semoga aja aku ini secepatnya terpangil untuk bekerja di kantor tersebut dan

ibu pun sudah menanyakan terus

"kok kamu masi belum terpanggil juga sih nak padahal kan udh lama kmu memasukkan lamaran tersebut"

dan Andi menjawab

"kita harus bersabar bu mana tau besok aku terpanggil bu"

ibunya menjawab

 "iyaudah nak akan ibu doa kan semoga kamu diterima di kantor yang dinginkan mu itu ya"

Sambil nunggu keputusan dari kantor-kantor ia akhirnya sambil membuka lahan berdagang di toko-toko, ia berdagang baju-baju anak dan bisa juga menjahit baju-baju pesanan atau yang lainnya. Andi membuka lahan berdagang karena tetap aja masih belum ada jawaban dari pihak semua kantor-kantor yang sudah ia masukkan lamaran nya itu.

Beberapa bulan dari situh ternyata Andi ada panggilan dari kantor ternyata pihak kantor menyatakan bahwa ia tidak diterima oleh 5 kantor tersebut hanya lamaran satu lagi yang belum ada keputusan. Ketika ia mendengar tidak diterima oleh kantor-kantor itu,ia tidak putus asa atau pantang menyerah ia terus bertawakal berdoa kepada allah semoga dibalik semua ini ada kesuksesan dia hanya berfikir seperti itu.

Dan kedua adik nya pun bertanya kepada kakak nya

Yana & Yani : "knpa kakak masih belum dapat pekerjaan ka??"

Andi  pun menjawab

"sabar ya adik ku kakak sudah melamar pekerjaan tapi semua kantor yang kakak masukkan lamaran hasilnya tidak menerimanya"

Adik nya menjawab

Yana : "kenapa bisa seperti ini ka:') padahal aku kan bentar lagi mau mengahadapi ujian terus maka dari itu juga aku harus mempersiapkan uang ka"

Andi menjawab

"iya ade tunggu kakak bakal usahain ko de kamu jangan khawatir yaa"

Setelah itu, Andi pun mulai merenung dan berbicara sendiri sambil mengeluarkan air matanya "yaallah knpa hidupku harus sesusah ini sedangkan aku kan udh berusaha kok masih aja belum ada yang menerima nyaa" ketika ia berbicara seperti itu ibunya pun tak sengaja mendengar dan ibunya pun lalu mengahampiri Andi sambil berbicara "sabar nak,,terus saja berdoa terus aja kmu berusaha karena usaha takkan pernah mengkhianati hasil ko, udah kamu jangan banyak pikiran ya suatu saat kamu akan terpanggil ko percaya kepada ucapan ibu karena doa ibu selalu mengalir padamu dan ibu selalu berdoa di setiap sholat. Karena pilihan Allah itu terbaik ga ada yang tidak baik percaya itu.

Walaupun ibu nya berbicara seperti itu tetapi Andi terus saja memikirkan karena Andi tidak mau melihat adik nya tidak mengikuti ulangan,yang harus mempunyai uang untuk bayar ke sekolah agar dapat bisa mengikuti ulangan tersebut. Dengan adiknya yg berbicara seperti itu Andi pun terus berusaha gimana caranya agar dia bekerja dan mendapatkan uang hasil sendiri agar tidak membebani ibu karena ayah sudah tidak ada maka aku lahh yang harus menggantikan menjadi ayah.

Mulai dari sekarang Andi memikirkan bahwa ia ingin membuka profesi baru yaitu ia ingin menjadi profesi penjual baju butik yang mahal dan juga bagus ketika dia sudah membuka profesi tersebut ternyata banyak orang yang meminati nya untuk beli baju butik di tempat Andi berjualan bahkan orang-orang yang jauh saja beli baju pada toko ia. Karena toko Andi lah yang amanah sehingga pembeli sangat menyukainya dan melayani nya juga begitu ramah kepada pembeli sehingga tidak pernah mengecewakan pembeli nya.

Ketika Andi berpindah profesi seperti itu ia pun sudah tidak memikirkan lamaran-lamaran pekerjaan yang dulu Andi ingin sekali melamarnya,karena ia sudah memilih untuk membuka profesi baru nya,mungkin dari penghasilan baju butik juga ia sudah merasa sangat cukup dan merasa kebantu untuk membantu keluarganya  dan memenuhi kebutuhan adik nya juga.

Sesudah Andi berpindah menjadi profesi baju itu,adik nya pun yang asal nya sekolah tidak terbiayai karena faktor ekonomi sekarang sudah dapat terbiayai karena dengan penghasilan Andi yang begitu besar dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk ibu.

Tak lama dari itu Andi kenal dengan seorang wanita yang bernama Lili pelanggan nya yang suka menjahit baju,dan dari situh juga Andi mulai mencari tahu tentang keberadaan Lili tersebut,karena ingin kenal lebih dekat,dan kebetulan juga Andi itu tidak mempunyai pacar atau pasangan begitu juga dengan lili yang ketika di tanya oleh Andi.

Andi bertanya

 "Li kamu ini udh punya suami?"

Lili menjawab

"Hahh,,,suami?? suami dari mana aku ini masih kuliah dibarengin kerja,ko kamu bisa bisanya nanya seperti itu sih?

Andi menjawab lagi

"Ohh iyaudah maaf yaa kalau kamu kesinggung"

Ketika Andi mengetahui Lili bahwa Lili itu belum mempunyai suami,Andi pun seketika nekad untuk mendatangi keluarga nya Lili yang akan mempersunting Lili sebagai calon istri nya. Ternyata waktu Andi mendatangi keluarga Lili,kedua orang tua Lili pun sedia untuk menerima Andi sebagai calon suami nya Lili,dan begitu juga Lili bersedia menjadi calon istri nya Andi. 

Tak lama dari situh  juga Andi dan Lili itu menikah. Akhirnya mereka pun bekerja sama dengan saling membantu pekerjaan. Andi yang mempunyai profesi menjahit butik dan Lili yang bekerja sebagai penjual skincare yang sudah terkenal dan mereka pun sukses di karir nya masing masing

Beberapa bulan dari Andi menikah dengan Lili di situh Andi sukses dengan profesi butik dan akhirnya ada satu kantor yang menerima ia menjadi pekerja kantoran yaitu bagian arsitek. Maka dari itu jadikanlah suatu kegagalan menjadi batu loncatan. Tuhan selalu memberi kita kesempatan luar biasa yang kadang tak pernah kita sadari, namun semuanya kembali pada pribadi kita sendiri. Ingin mengambilnya atau melepasnya begitu saja. Ingin selamanya bermimpi atau meraih mimpi. 

Dan juga Mencapai suatu keberhasilan sangat tidak mudah. Keberhasilan harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Kegagalan, pengorbanan, perjuangan, usaha, kerja keras, sakit hati, dan tangis adalah bayarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun