Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendesain Evaluasi pada Layanan BK Di Sekolah

30 September 2019   21:47 Diperbarui: 30 September 2019   21:57 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tahapan guru Bimbingan Konseling di sekolah adalah melaksanakan kegiatan evaluasi.  Tahapan evaluasi merupakan rangkaian tahapan keprofesionalan guru BK selain merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, menganalisa,  serta melaksanakan tindak lanjut. 

Evaluasi merupakan bagian sangat penting untuk mendapatkan gambaran sejauh mana sebuah layanan terukur ketercapaiannya. Dari evaluasi ini juga dapat diketahui sejauh mana capaian dari tujuan yang telah ditetapkan dalam tahapan perencanaan dan seperti apakah gambaran pelaksanaannya.

Dari evaluasi dapat terpotret gambaran riil tentang kondisi nyata suatu layanan ditinjau dari parameter perencanaan yang telah disusun sebelumnya dan realitas pelaksanaan yang ada. 

Salah satu tahapan guru bimbingan konseling di sekolah harus mampu menyajikan kegiatan evaluasi atau penilaian suatu layanan yang diberikan. Bagaimana efektifitasnya, bagaimana impak yang ditimbulkannya, dan seperti apakah jalannya proses layanan yang dikerjakannya.

Hanya saja dalam tahapan evaluasi ini kadang beberapa guru BK sering mengalami kebingungan bagaimana sistem evaluasi layanan kegiatan bimbingan konseling dilakukan, dan aspek-aspek apa saja yang harus diungkap dalam mengevaluasi layanan bimbingan konseling di sekolah.

Dari berbagai literatur yang ada, tentang evaluasi pada layanan bimbingan konseling, secara umum dapat dibedakan  menjadi dua jenis evaluasi. Yakni evaluasi proses, dan evaluasi hasil dari kegiatan layanan bimbingan konseling yang dilakukan.

Evaluasi proses, pada hakekatnya adalah serangkaian kegiatan untuk memberikan penilaian terhadap jalannya proses layanan bimbingan konseling yang dilaksanakan atau dikerjakan.

Detail evaluasi proses dapat meliputi aspaek-aspek, bagaimana kesesuaian antara program atau rencana dengan pelaksanaan yang ada, bagaimana keterlaksanaan  dari program kegiatan yang disusunnya, respon atau sikap perilaku yang muncul selama kegiatan bimbingan konseling berlangsung, hambatan-hambatan yang muncul sepanjang pelaksanaan kegiatan bimbingan, serta gambaran utuh tentang proses yang terjadi selama kegiatan bimbingan konseling dilaksanakan.

Sedangkan evaluasi hasil, adalah kegiatan bimbingan konseling yang dilakukan dalam rangka melihat atau memberikan parameter hasil, atau dampak, atau akibat yang ditimbulkan dari proses layanan bimbingan konseling di sekolah.

Evaluasi hasil layanan bimbingan konseling ini harus matching dengan tujuan layanan yang telah ditetapkan dalam perencanaan kegiatan bimbingan konseling pada tahap sebelumnya.

Atau dengan kata lain, evaluasi hasil merupakan langkah tahapan untuk mengukur sejauh mana tujuan dari layanan bimbingan konseling yang dilaksanakan itu mencapai ukuran atau standar ketercapaian sesuai dengan harapan yang ditetapkan dalam tujuan layanan.

Agar langkah evaluasi layanan bimbingan konseling di sekolah ini dapat dilaksanakan dengan efektif dan memiliki makna, maka sebaiknya sebelum evaluasi dilaksanakan, guru bimbingan konseling di sekolah harus membuat desain perencanaan tentang evaluasi yang akan dilakukan. Seperti apakah desain evaluasi yang akan direncanakan. Dimana fungi desain evaluasi ini sangat penting untuk menjadi acuan nantinya guru bimbingan konseling dalam menyajikan kegiatan layanan evaluasi secara tepat, terencana, dan akuntabel.

Layanan bimbingan konseling sekolah, adalah layanan bimbingan yang sangat erat hubungannya dengan perubahan perilaku, perubahan konsep diri, perubahan pemahaman, serta perubahan pola berpikir para siswanya, serta perubahan pola perkembangan yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah.

Konsekuensinya, maka pada perencanaan evaluasi bimbingan konseling di sekolah, sesuai dengan kondisi perkembangan peserta didik dimana perubahan perilaku membutuhkan proses dan tahapan-tahapan waktu, maka terkait dengan kegiatan evaluasi ini guru bimbingan konseling harus mendesain langkah evaluasinya tidak boleh berhenti pada evaluasi yang mengukur atau menilai hanya pada saat proses kegiatan bimbingan konseling dilakukan.

Oleh karena itu dalam bimbignan konseling di sekolah dikenal dengan istilah penilaian jangka pendek (laijapen), penialian jangkan panjang (laijapan).

Penilaian jangka pendek, atau dikenal dengan laijapen, adalah kegiatan yang memotret seberapa jauh "hasil jangka pendek" yang mampu ditunjukkan peserta didik, sesaat setelah kegiatan layanan bimbingan konseling dilakukan.

Bagaimanakah dampak jangka pendek yang dapat dilihat setelah kegiatan bimbingan konseling berjalan. Guru Bimbingan Konseling harus dapat mendesain rencana penilaian jangka pendek sebagai acuan dampak seperti apakah yang diharapkan terjadi pada diri peserta didik setelah kegiatan layanan bimbingan dilakukan.

Instrumen yang dipakai untuk mengukur hasil jangka pendek, tentu bervariasi tergantung dari sudut mana saja seorang guru bimbingan akan menilai dampak jangka pendek yang terjadi pada diri siswa.

Demikian halnya dengan penilaian jangka panjang (laijapan). Guru bimbingan konseling seyogyanya mendesain rancangan penilaian jangka panjangnya dengan cermat dan benar.

Penilaian jangka panjang adalah proses penilaian yang dilakukan terhadap perkembangan dampak bimbingan yang terjadi pada peserta didik dalam jangak waktu tertentu.

Misalnya bagaimana perubahan perilaku itu terjadi setelah satu minggu, dua minggu, sebulan dua bulan dan seterusnya. 

Keakuratan guru bimbingan konseling dalam menyajikan tahapan evaluasi sangat menentukan keberhasilan program bimbingan konseling di sekolah.

Demikian juga bila evaluasi tidak direncanakan dan tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka langkah evaluasi tidak akan menghasilkan kemanfaatan bagi keberhasilan program bimbingan konseling di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun