Agar langkah evaluasi layanan bimbingan konseling di sekolah ini dapat dilaksanakan dengan efektif dan memiliki makna, maka sebaiknya sebelum evaluasi dilaksanakan, guru bimbingan konseling di sekolah harus membuat desain perencanaan tentang evaluasi yang akan dilakukan. Seperti apakah desain evaluasi yang akan direncanakan. Dimana fungi desain evaluasi ini sangat penting untuk menjadi acuan nantinya guru bimbingan konseling dalam menyajikan kegiatan layanan evaluasi secara tepat, terencana, dan akuntabel.
Layanan bimbingan konseling sekolah, adalah layanan bimbingan yang sangat erat hubungannya dengan perubahan perilaku, perubahan konsep diri, perubahan pemahaman, serta perubahan pola berpikir para siswanya, serta perubahan pola perkembangan yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah.
Konsekuensinya, maka pada perencanaan evaluasi bimbingan konseling di sekolah, sesuai dengan kondisi perkembangan peserta didik dimana perubahan perilaku membutuhkan proses dan tahapan-tahapan waktu, maka terkait dengan kegiatan evaluasi ini guru bimbingan konseling harus mendesain langkah evaluasinya tidak boleh berhenti pada evaluasi yang mengukur atau menilai hanya pada saat proses kegiatan bimbingan konseling dilakukan.
Oleh karena itu dalam bimbignan konseling di sekolah dikenal dengan istilah penilaian jangka pendek (laijapen), penialian jangkan panjang (laijapan).
Penilaian jangka pendek, atau dikenal dengan laijapen, adalah kegiatan yang memotret seberapa jauh "hasil jangka pendek" yang mampu ditunjukkan peserta didik, sesaat setelah kegiatan layanan bimbingan konseling dilakukan.
Bagaimanakah dampak jangka pendek yang dapat dilihat setelah kegiatan bimbingan konseling berjalan. Guru Bimbingan Konseling harus dapat mendesain rencana penilaian jangka pendek sebagai acuan dampak seperti apakah yang diharapkan terjadi pada diri peserta didik setelah kegiatan layanan bimbingan dilakukan.
Instrumen yang dipakai untuk mengukur hasil jangka pendek, tentu bervariasi tergantung dari sudut mana saja seorang guru bimbingan akan menilai dampak jangka pendek yang terjadi pada diri siswa.
Demikian halnya dengan penilaian jangka panjang (laijapan). Guru bimbingan konseling seyogyanya mendesain rancangan penilaian jangka panjangnya dengan cermat dan benar.
Penilaian jangka panjang adalah proses penilaian yang dilakukan terhadap perkembangan dampak bimbingan yang terjadi pada peserta didik dalam jangak waktu tertentu.
Misalnya bagaimana perubahan perilaku itu terjadi setelah satu minggu, dua minggu, sebulan dua bulan dan seterusnya.Â
Keakuratan guru bimbingan konseling dalam menyajikan tahapan evaluasi sangat menentukan keberhasilan program bimbingan konseling di sekolah.