Mohon tunggu...
ASSHYFA ZAHRA
ASSHYFA ZAHRA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

hobbiku menilis, membaca dan traveling....

Selanjutnya

Tutup

Diary

Beratnya untuk Sebuah Kata "Ikhlas"

18 Januari 2023   08:41 Diperbarui: 18 Januari 2023   08:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kalo ada yg bilang gitu sih palingan cuman di senyumin aja. 

Tapi tau ga siihh... 

Yang susah dalam fase "Meng-ikhlaskan" itu bukan merelakan nya, tapi kenangan yang buat itu semua jadi indah, itu yg susah buat di lupain. 

Ada lagi yg paling berat dari "meng-ikhlaskan" nama nya DEJAVU 

Dejavu itu... saat nemu kesamaan diri "nya" di diri orang lain.. 

Rasanya kaya bahagia, sedih, senang, semuanya nyampur jadi 1.

''Kalo di tanya cape ga?" ya cape lah

Cape karena, yang dilewatin itu itu aja perasaan, tapi kok berat begete gitu. 

Ikhlas itu artinya MERELAKAN DENGAN TERPAKSA, sampai kata "TERPAKSA'' itu berubah jadi kata "TERBIASA" 

Tapi yaa, sebelum itu harus ngelawatin fase fase yangg menurutku, itu berat

Mungkin karena udah terbiasa tadi, yaa jadi biasa aja ngelewatin nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun