Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak dan Belajar Sosial Menurut Lev Vygotsky & Jean Piaget

16 Oktober 2024   08:44 Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:01 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode komunikasi pertama pada bayi yang baru saja lahir adalah melalui tindakan refleks dasar seperti menghisap, menggelengkan kepala, dan mengayunkan lengan. Di masa-masa tersebut, bayi sudah mulai mengumpulkan informasi dasar dan belajar cara membedakan antara orang, tekstur, objek, dan pemandangan. Selama tahapan ini, anak-anak juga akan mulai memahami konsep sebab dan akibat.

Mereka akan mulai mengingat bahwa tindakan tertentu akan mempunyai hasil tertentu dan menggunakannya untuk merencanakan tindakan mereka sebelumnya. Antara usia 7 dan juga 9 bulan, bayi mulai menyadari bahwa suatu benda ada walaupun mereka tidak bisa melihatnya lagi. Hal itu merupakan tanda bahwa memori mereka sedang berkembang. Setelah bayi mulai bisa merangkak, berdiri, dan kemudian berjalan, peningkatan mobilitas fisik mereka akan mengarah pada perkembangan kognitif yang lebih banyak. 

2. Tahap Peroperasional (Usia 2 tahun hingg 7 tahun) 

Selama tahap ini, anak-anak bisa memikirkan berbagai macam hal secara simbolis. Penggunaan bahasa mereka akan menjadi lebih dewasa. Selain itu, mereka juga mengembangkan memori dan imajinasi yang memungkinkan mereka untuk memahami perbedaan antara masa lalu dan masa depan. Namun pemikiran mereka ini didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis.

Mereka belum bisa memahami konsep yang lebih kompleks seperti misalnya konsep waktu, sebab dan akibat, serta perbandingan. Melansir dari Medical News Today, ada lima perilaku utama yang ditunjukkan oleh anak-anak selama tahap ini, antara lain:

a. Imitasi
Pada tahap ini, anak-anak akan meniru tindakan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, dan orang-orang yang ada disekitarnya.

b. Permainan Simbolik
Disini, anak-anak akan mulai memberikan karakteristik ataupun simbol pada objek. Mereka bisa memproyeksikan properti dari satu objek ke objek yang lainnya. Contohnya, mereka berpura-pura dan menganggap tongkat adalah sebuah pedang.

c. Menggambar
Imitasi dan permainan simbolik ini adalah sebuah elemen penting dari menggambar. Hal tersebut akan dimulai dalam bentuk coretan dan berkembang menjadi representasi objek dan orang yang lebih akurat.

d. Pencitraan Mental
Anak-anak sudah mulai bisa memvisualisasikan berbagai macam hal dalam pikiran mereka. Umumnya, mereka akan lebih sering menanyakan nama dari banyak objek yang ditemui.

e. Menjelaskan Peristiwa Secara Verbal
Perilaku ini akan menunjukkan bahwa anak-anak sudah bisa menggunakan kata-kata untuk menggambarkan suatu peristiwa, orang, atau berbagai hal lainnya dari masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun