Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rumah Alfred Wallace yang Kesohor Itu Akhirnya Ditemukan di Ternate!

12 September 2019   19:57 Diperbarui: 13 September 2019   17:10 5788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ketika "digrebek" Pak RT. Wakaka. Foto oleh Widha Karina

Bila rasa kepo tinggi, perlu sedikit mengintip melewati bilang-bilah kayu untuk bisa mengatakan, "Oh iya, ada sumurnya!

Ketika sedang mengintip itulah, seorang bapak keluar dari dalam rumah yang posisinya dalam Lorong Wallace, tepat berseberangan dengan halaman rumah belakang Wallace. Tak perlu waktu lama.

Usai mengucap salam dan bertanya keperluan kami, ia pun dengan mudah menebak bahwa kami adalah 4 orang yang penasaran dengan Rumah Wallace.

Namanya Pak R, memperkenalkan diri sebagai Ketua RT.

Diskusi berikut ini adalah semata-mata mengandalkan ingatan saya. Detil yang tidak bisa saya pertanggungjawabkan mengenai relasi antara Pak R dan pemilik asli rumah, meskipun ada terbersit sedikit ingatan, sayangnya tidak bisa saya ungkapkan di sini.

"Ini yang punya rumah lagi keluar kota. Banyak turis asing jauh-jauh datang ke sini, tapi memang nggak bisa masuk. Di dalam juga katanya sudah banyak yang berubah. Jadi ya nggak ada yang bisa dilihat."

Foto ketika "digrebek" Pak RT. Wakaka. Foto oleh Widha Karina
Foto ketika "digrebek" Pak RT. Wakaka. Foto oleh Widha Karina
Menurut Pak R, rumah ini awalnya ialah punya Muhammad Yusuf Bai yang kemudian dibeli oleh keluarga yang sekarang menempati. Sejak didatangi orang banyak lantaran diduga kuat sebagai rumah asli Wallace, ada kemungkinan keluarga tersebut menjadi kurang nyaman dan cenderung menutup akses berkunjung.

Banyaknya turis yang mencari tahu jejak Wallace pun membuat Pak R sempat membuka kafe bertema Alfred Wallace di rumahnya. Kami berbincang di bekas kafenya yang masih menyisakan ornamen bergambar wajah Wallace.

Ngobrol bareng Pak R. Rumahnya juga ada dalam Lorong Wallace. Foto oleh Widha Karina
Ngobrol bareng Pak R. Rumahnya juga ada dalam Lorong Wallace. Foto oleh Widha Karina
Ngalor ngidul, kami juga berbincang tentang kisah "katanya-katanya" yang diceritakan oleh leluhur Pak R. Tentang isu makam Ali (asisten Wallace) serta keluarganya yang tersisa.

Pemerintah yang urung membeli rumah bersejarah itu karena alasan budget dan minimnya kesadaran warga lokal tentang nilai sejarah Wallace yang sesungguhnya dapat meningkatkan posisi Ternate sebagai laboratorium/museum hidup nomor 1 di Indonesia.

Plus, kami berbincang juga tentang rumor Pemerintah Inggris yang mau memberikan uang milyaran rupiah jika ada yang berhasil menemukan rumah asli Wallace untuk dibuat sebagai museum peringatan berisi segala macam temuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun