Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sandi Simpul

22 Juli 2016   15:39 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:52 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lastri terpaku lama, berdiri, menatap buih di kejauhan.

Ia ulurkan tangannya.

Jemarinya menggenggam simpul pangkal.

Apakah kamu yakin..” suara itu kembali bertanya dalam kepalanya.

Lastri membuka genggamannya.

Simpulnya jatuh, berenang-renang.

Matanya basah.

Telepon Lastri berdering. Prama.

Tri... sudah lebih tenang? Jenazah Haris dibawa ke Jakarta besok.”

Port of Eden.

Haris memilih tempat yang indah untuk lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun