Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ocean Eco Park: Alternatif Lokasi Nyepi di Pesisir Jakarta

1 April 2016   16:58 Diperbarui: 1 April 2016   19:11 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Wahana gegulingan di air ini nggak buka di hari kerja.. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]Bagi Anda yang mencari suasana taman yang sepi, damai, sepoi-sepoi, datang ke Eco Park saat hari kerja adalah pilihan yang ciamik. Selain bisa duduk atau tiduran, bahkan sampai glesoran atau guling-guling, banyak juga pengunjung yang memanfaatkan Eco Park kala sepi untuk jogging dan piknik keluarga tanpa perlu diganggu oleh lalu-lalang pengunjung yang terlalu banyak. 

Tapi jangan lupa bawa makanan sendiri, ya. Soalnya stall makanan juga tutup pada hari kerja. Dan jangan lupa jaga anak-anak kecil untuk selalu dalam pengawasan Anda. Pasalnya, Eco Park saat sepi benar-benar terasa lengangnya. Bisa-bisa anak Anda sudah lari entah ke mana dan menghilang di balik rimbunnya semak dan pohon di berbagai cabang jalan setapak.

[caption caption="Eco Park menyajikan ragam fasilitas olahraga. Selain jogging track penyewaan sepeda, taman ini juga punya taman fitness lho.. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Jika Anda datang di waktu yang tepat, Eco Park juga memiliki pertunjukan seni yang dapat Anda saksikan. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Ada rumah-rumah kecil di pinggir danau yang mungkin disewakan bagi keluarga-keluarga yang ingin berkumpul lebih intim dan nyaman. Bentuknya yang kerucut dengan tonggak bersilangan mengingatkan saya pada tenda Indian. Cakep. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]Dengan ini, referensi taman kece di catatan saya pun bertambah. Meski hanya buka sampai jam 6 sore, taman ini lumayan juga untuk pelarian kecil kalau-kalau sedang bosan di rumah dan mau mencari lokasi kabur yang ‘agak pakai usaha’.

Bagaimana dengan wawasan lingkungan yang menjadi tajuk utama nama Ocean Ecopark? Sejauh ini tampaknya masih aman. Melalui sejumlah papan dan rambu di dalam kawasan Eco Park, pengunjung diajak untuk bersikap ramah dan santun terhadap flora dan fauna yang ada di dalam kawasan tersebut. 

Pengunjung tidak diizinkan untuk memberi makan ikan selain dengan pakan aslinya, yang mana, peraturan tersebut akan menjaga ikan-ikan tetap sehat dan terhindar dari gangguan pencernaan akibat mengonsumsi pakan yang bukan makanannya. Di kawasan lain, saya juga bergembira melihat adanya kawasan permainan yang mengedukasi anak-anak tentang proses bercocok tanam dan menghemat energi.

[caption caption="Jadi, begini lho peraturannya... (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Di section ini, anak-anak bisa bermain sembari belajar mencintai lingkungan. Dan tentunya, menjadi lebih menghargai proses dan mensyukuri hasilnya. Tapi tempat ini juga tidak buka di hari kerja.. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

Pun ada sejumlah fasilitas yang memanfaatkan ruang terbuka sebagai bentuk penghematan energi. Toilet contohnya. Toilet di Eco Park dibuat dengan konsep terbuka, tanpa atap. Dengan demikian, pencahayaan dalam toilet akan mengandalkan cahaya matahari, tanpa penambahan lampu yang berlebih. 

Meski demikian, danau mungil (atau empang) yang terdapat di situ sepertinya kurang mendapat perhatian. Selain keruh, air di empang jadi salah satu faktor yang membuat foto-fotonya jadi rada nganu. Hahaha!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun