Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nougat dari Tanah Jawa

14 Juli 2015   16:25 Diperbarui: 14 Juli 2015   16:25 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="6. Adonan kacang tanah yang lengket tadi dilipat sehingga menutupi serbuk kacang. Kemudian, dengan bantuan dua buah bilah kayu, adonan dibentuk menjadi segitiga panjang."]

[/caption]

7. Segitiga panjang dipotong-potong menggunakan pisau sehingga menjadi segitiga- segitiga kecil.
8. Segitiga-segitiga kecil dibungkus menggunakan kertas roti yang telah diberi cap logo merek dagang.

[caption caption="7. Segitiga panjang dipotong-potong menggunakan pisau sehingga menjadi segitiga- segitiga kecil. 8. Segitiga-segitiga kecil dibungkus menggunakan kertas roti yang telah diberi cap logo merek dagang."]

[/caption]

9. Sepuluh bungkus enting-enting gepuk dikemas dalam satu kantong kecil. Beberapa kantong kecil tadi dimasukkan ke dalam kantong yang lebih besar. Setelah itu, Enting-Enting Gepuk cap Klenteng & 2 Holoo siap dipasarkan ke berbagai penjuru Pulau Jawa.

[caption caption="9. Tahap terakhir. Kemasan dalam berbagai ukuran."]

[/caption]

Artikel saya ini telah dimuat dalam Rubrik Indonesian Treasure pada majalah Martha Stewart Living Indonesia Edisi Februari 2014 (hlm. 74-77). Di sini, beberapa bagian telah saya ubah demi menyesuaikan format dan gaya penulisan blog. :)
Semua foto diambil oleh Adrianto Bagas Mahendra. Terima kasih masbro!
Terima kasih juga kepada narasumber generasi ketiga Khoe Tjong Hok: Ibu Lany Kurniawati dan suami dari Toko Sederhana dan Ibu Dwi Agustina dari rumah produksi Kalibodri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun