Mohon tunggu...
Swidan
Swidan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Penulis Muda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merenda Cinta Pertiwi

14 September 2017   10:45 Diperbarui: 2 Oktober 2017   14:54 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembar harimu laksana cahaya

Tertutup kabut emosi

Menebar butir cinta

Tertutup pamrih hati

Wajahmu pertiwi

Serupa debu debu prasangka

Tak lagi seindah pelangi

Merah darah menyala menahan duka

Ingin kutebus dengan segenap jiwa

Namun tercabut mata hati

Lantas apa arti cinta

Tanpa iringan tangan Ilahi

Kau begitu kuat pertiwi

Kau bayar lunas amarah dengan cinta

Karena kasih milik semua hati

yang ingin dicinta

Kasih sejatinya

Menjadi kuat saat menyayangi

kasih sejatinya

Menjadi lemah saat menyakiti

Biarlah kita renda cinta ini pertiwi

Agar tak lagi hilang makna

Agar tumbuh kasih hati

Mengikis nestapa

Hingga nanti suatu masa

Lembaran itu tiba di penghujung hari

Senyum bahagia

Kutemukan diwajahmu pertiwi

note: puisi disertakan dalam lomba puisi "kado untuk Indonesia" dan lolos dalam 100 naskah terpilih yang dibukukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun