Mohon tunggu...
Wida Riski
Wida Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Univesitas Indonesia

Budaya K3 Budaya Kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kamu Kaum Rebahan? Waspada Dampak dari Sedentary Lifestyle!

20 Desember 2024   01:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   03:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesibukan era modern, sedentary lifestyle/gaya hidup sedentari yang identik dengan banyak duduk dan minim bergerak tanpa disadari telah menjadi kebiasaan banyak orang. Meski terlihat nyaman, pola hidup ini ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja bahaya yang mengintai dari gaya hidup ini? Mari kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu Sedentary Lifestyle?

Sedentary lifestyle atau bisa disebut sebagai gaya hidup minim gerak didefinisikan sebagai perilaku yang menggunakan pengeluaran energi rendah, yaitu sebesar 1,5 Metabolic Equivalent Task (MET) atau lebih rendah. Beberapa contoh perilaku kurang gerak termasuk menonton televisi, bermain video game, menggunakan komputer, duduk di sekolah atau tempat kerja, dan mengemudi mobil. Tanda-tanda umum sedentary lifestyle adalah merasa lelah atau tidak bertenaga meskipun tidak melakukan aktivitas fisik berat atau sudah cukup tidur, nyeri pada bahu atau punggung karena posisi duduk yang tidak nyaman, kesulitan berkonsentrasi pada aktivitas sehari-hari, dan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan karena kurang aktivitas fisik.

Sedentary Lifestyle Menjadi Tren di Era Digital

Di era digital, penggunaan teknologi seperti laptop dan ponsel semakin meningkat. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama sedentary lifestyle. Ketergantungan pada perangkat elektronik ini mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau berolahraga. Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar juga dapat menurunkan motivasi individu untuk bergerak, sehingga berkontribusi pada sedentary lifestyle.

Kenapa Sedentary Lifestyle Bisa Terjadi?

Tidak hanya penggunaan teknologi saja yang menjadi penyebab seseorang memiliki sedentary lifestyle, berikut ini adalah beberapa faktor lain yang memicu gaya hidup ini:

1. Jarang Berolahraga

Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, tidak hanya membantu untuk menjaga tubuh tetap ideal, olahraga juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh dan membakar kalori. Oleh karena itu, olahraga adalah aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang. Jika jarang berolahraga, jumlah kalori yang terbakar setiap harinya akan sangat sedikit, sehingga memicu munculnya gaya hidup sedentari.

2. Pekerjaan yang Mengharuskan Duduk Lama

Faktor pekerjaan juga berkontribusi dalam sedentary lifestyle, terutama pekerjaan yang mengharuskan duduk dalam waktu lama tanpa diimbangi aktivitas fisik. Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan komputer dengan sedikit gerakan fisik semakin memperkuat pola hidup minim gerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun