Apakah kamu pernah merasa panik atau cemas saat melihat teman-temanmu memposting tentang hal seru yang mereka lakukan, sementara kamu hanya duduk di rumah? Atau mungkin kamu merasa harus segera mengikuti tren baru agar tidak ketinggalan? Jika iya, selamat datang di dunia FOMO---Fear of Missing Out, sebuah fenomena yang semakin marak di kalangan remaja zaman sekarang.
Apa Itu FOMO?
FOMO adalah rasa cemas yang muncul ketika kamu merasa kehilangan momen, tren, atau pengalaman yang dirasakan orang lain. Ini bukan sekadar rasa ingin tahu, melainkan lebih kepada kekhawatiran bahwa kamu akan tertinggal atau terisolasi jika tidak ikut terlibat.
Misalnya, ketika teman-temanmu semua memakai sneakers terbaru yang lagi viral atau nongkrong di tempat baru yang Instagramable, kamu merasa harus melakukannya juga agar tetap "in." Jika tidak, ada rasa takut bahwa kamu tidak akan dianggap relevan atau keren di lingkaran pertemananmu.
Kenapa FOMO Terjadi?
Di era digital, FOMO semakin intens. Media sosial berperan besar dalam menimbulkan rasa ini karena setiap hari kita dibombardir dengan highlight hidup orang lain. Instagram, TikTok, hingga Snapchat, semuanya menampilkan potret kehidupan yang terlihat sempurna, penuh dengan petualangan, barang-barang baru, dan momen seru yang membuat kita merasa ketinggalan.
FOMO juga bisa dipicu oleh tren yang datang dan pergi dengan cepat. Misalnya, ketika challenge viral baru saja muncul, kita merasa harus segera ikut berpartisipasi sebelum tren itu basi. Akibatnya, banyak remaja yang merasakan tekanan untuk terus-menerus update, selalu menjadi yang pertama tahu atau ikut dalam setiap tren yang ada.
Bagaimana FOMO Mempengaruhi Kehidupan Remaja?
Stres dan Kecemasan
Terus-menerus merasa harus mengikuti apa yang dilakukan orang lain dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Remaja bisa merasa tertekan untuk tampil sempurna atau berpartisipasi dalam sesuatu yang sebenarnya tidak mereka minati hanya karena takut ketinggalan.Pengeluaran Berlebihan
FOMO sering kali mendorong perilaku konsumtif. Kita mungkin membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan hanya karena itu sedang tren atau viral. Akibatnya, tanpa sadar, pengeluaran bisa membengkak.Gangguan Fokus
Ketika kamu terus memikirkan apa yang sedang terjadi di luar sana, sulit untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Seperti belajar untuk ujian, mengembangkan hobi, atau bahkan sekadar menikmati waktu sendiri tanpa merasa perlu mengecek ponsel setiap menit.
Mengatasi FOMO: Tips untuk Remaja
Jangan Bandingkan Hidupmu dengan Media Sosial Orang Lain
Ingat, yang kamu lihat di media sosial hanyalah bagian kecil dari hidup seseorang. Mereka mungkin memposting hal-hal seru, tetapi itu bukan berarti mereka selalu bahagia. Setiap orang punya perjuangan dan masalah yang tidak selalu terlihat.Tetapkan Prioritasmu Sendiri
Tidak semua tren harus diikuti. Fokuslah pada apa yang membuatmu bahagia dan apa yang benar-benar penting bagi dirimu. Jika mengikuti tren membuatmu stres atau tertekan, mungkin itu bukan sesuatu yang perlu kamu ikuti.Latih Rasa Syukur
Cobalah untuk lebih sering bersyukur dengan apa yang kamu miliki. Daripada terus-menerus melihat apa yang orang lain lakukan, fokuslah pada hal-hal positif dalam hidupmu sendiri. Kamu mungkin tidak selalu memiliki barang terbaru atau pengalaman paling keren, tetapi itu bukan berarti hidupmu kurang berharga.Ambil Jeda dari Media Sosial
Sesekali, cobalah untuk detoks dari media sosial. Tidak perlu memutuskan hubungan sepenuhnya, tetapi beri dirimu waktu untuk beristirahat dari layar. Nikmati momen-momen kecil tanpa merasa perlu membaginya dengan seluruh dunia.
FOMO memang menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup remaja di era digital ini. Namun, penting untuk memahami bahwa kamu tidak harus mengikuti setiap tren atau momen yang terjadi. Hidupmu tetap berharga meskipun kamu tidak selalu menjadi yang paling update. Pada akhirnya, yang paling penting adalah menikmati hidup dengan caramu sendiri, tanpa merasa tertekan oleh apa yang orang lain lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H