Mohon tunggu...
Widaniaty OctavianiNR
Widaniaty OctavianiNR Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Namaku Widaniaty Octaviani Nur Ramadanty, tapi biasanya aku dipanggil Wida. Aku lahir pada 26 Oktober 2004 di Garut. Menulis adalah cara bagiku untuk mengekspresikan perasaan, terutama tentang kesedihan, dan romansa. Aku suka menggambarkan emosi yang mendalam dalam karyaku, seperti di novel, cerpe, puisi. Selain menulis, aku juga suka membaca, memasak, dan merawat hewan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengatasi Overthinking: Strategi Ampuh untuk Remaja

16 September 2024   18:41 Diperbarui: 16 September 2024   18:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Overthinking atau kebiasaan memikirkan segala hal secara berlebihan sering kali menjadi masalah bagi banyak remaja. Perasaan cemas dan takut akan hal-hal yang belum tentu terjadi dapat mengganggu kesehatan mental dan aktivitas sehari-hari. Sebagai remaja, masa-masa ini adalah fase yang penuh perubahan dan tantangan. Perasaan cemas, takut akan masa depan, dan kekhawatiran yang terus-menerus tentang keputusan yang diambil atau perkataan yang sudah diucapkan adalah hal yang wajar. Namun, ada kalanya pikiran kita melampaui batas hingga terjebak dalam siklus overthinking. Overthinking, atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, dapat membuat kita merasa cemas dan tidak tenang. Pikiran yang seharusnya membantu kita mengambil keputusan malah berubah menjadi sumber stres.

Overthinking tidak hanya mengganggu mental, tetapi juga bisa memengaruhi fisik. Kita mungkin merasa lelah, sulit tidur, hingga mengalami gangguan konsentrasi. Bahkan, rasa overthinking bisa membuat kita merasa seolah-olah tidak pernah cukup baik, selalu mempertanyakan tindakan kita, atau bahkan meragukan kemampuan diri. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental kita.

Namun, overthinking bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan ini dan hidup dengan lebih tenang. Dengan langkah-langkah sederhana dan tekad yang kuat, kamu bisa mengatasi overthinking dan mulai menjalani hidup dengan lebih baik. Berikut beberapa strategi ampuh yang bisa kamu coba.

1. Sadari Pola Pikir Berlebihan

Langkah pertama dalam mengatasi overthinking adalah menyadari kapan kamu mulai terjebak dalam pola pikir yang berlebihan. Overthinking biasanya dimulai dari pikiran kecil yang kemudian berkembang menjadi kekhawatiran yang besar. Misalnya, mungkin kamu mulai memikirkan tentang ujian yang akan datang, kemudian pikiranmu berlarian ke arah kemungkinan terburuk. Sadari momen-momen ini dan ingatkan dirimu bahwa tidak semua yang kamu pikirkan akan terjadi.

2. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Overthinking sering kali disebabkan oleh fokus pada hal-hal yang di luar kendali kita. Misalnya, kamu mungkin khawatir tentang bagaimana teman-teman akan bereaksi terhadap sesuatu yang kamu katakan. Namun, reaksi orang lain bukanlah sesuatu yang bisa kamu kendalikan. Sebaliknya, fokuskan perhatianmu pada hal-hal yang berada dalam kendalimu, seperti cara kamu merespons atau mengatasi situasi. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan tidak terlalu terbebani.

3. Hidup di Momen Saat Ini

Sering kali, overthinking muncul karena kita terlalu terfokus pada masa depan atau masa lalu. Kita khawatir tentang apa yang akan terjadi atau menyesali apa yang sudah lewat. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk lebih hidup di momen saat ini. Fokus pada apa yang sedang kamu lakukan sekarang dan nikmati prosesnya. Saat kamu merasa pikiranmu mulai melayang ke masa depan atau masa lalu, tarik napas dalam-dalam dan ingatkan dirimu untuk kembali ke saat ini.

4. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Overthinking sering kali muncul ketika kita tidak memberikan waktu bagi diri kita sendiri untuk beristirahat. Aktivitas yang padat dan tekanan dari sekolah atau lingkungan sosial bisa membuat kita terus-menerus memikirkan banyak hal. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu sejenak hanya untuk diri sendiri. Lakukan hal-hal yang membuatmu rileks, seperti membaca, menulis, mendengarkan musik, atau sekadar berjalan-jalan santai. Dengan beristirahat, pikiranmu akan lebih jernih dan tenang.

5. Bicarakan Kekhawatiranmu

Memendam kekhawatiran di dalam diri hanya akan membuat overthinking semakin parah. Jangan ragu untuk berbagi perasaanmu dengan orang yang kamu percaya, seperti teman dekat, keluarga, atau konselor. Terkadang, mendengar perspektif dari orang lain dapat membantu kamu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga pikiran yang awalnya terasa begitu besar menjadi lebih mudah diatasi.

6. Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Positif

Jika kamu merasa terus-menerus terjebak dalam overthinking, cobalah mengalihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas yang positif. Misalnya, kamu bisa mencoba berolahraga, memasak, menggambar, atau mengikuti hobi lain yang kamu sukai. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu otakmu fokus pada hal-hal yang lebih produktif, sehingga kamu tidak punya waktu untuk memikirkan kekhawatiran yang tidak perlu.

7. Latihan Mindfulness atau Meditasi

Mindfulness adalah teknik yang membantu kita untuk tetap hadir di momen saat ini dan tidak terjebak dalam pikiran yang berlarian. Dengan melatih mindfulness, kamu bisa belajar untuk mengamati pikiranmu tanpa menilainya dan tanpa terbawa oleh kekhawatiran. Meditasi juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menenangkan pikiran dan mengatasi overthinking. Mulailah dengan meditasi sederhana selama lima hingga sepuluh menit setiap hari untuk melatih fokus dan ketenangan.

8. Tantang Pikiran Negatif

Setiap kali kamu merasa terjebak dalam pikiran negatif, cobalah untuk menantang pikiran tersebut. Apakah pikiran itu benar-benar masuk akal? Apakah ada bukti nyata bahwa hal-hal yang kamu khawatirkan akan terjadi? Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, kamu bisa meredam kekhawatiran yang berlebihan dan mengubah pikiran negatif menjadi lebih realistis dan positif.

9. Tetapkan Batas Waktu untuk Memikirkan Sesuatu

Overthinking sering kali muncul karena kita memberikan terlalu banyak waktu untuk memikirkan masalah yang sama berulang kali. Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk menetapkan batas waktu tertentu saat memikirkan sesuatu. Misalnya, berikan dirimu lima belas menit untuk memikirkan sebuah masalah, kemudian berhenti. Dengan cara ini, kamu bisa menjaga agar pikiranmu tetap produktif tanpa terjebak dalam lingkaran overthinking.

10. Percayalah pada Diri Sendiri

Yang paling penting dalam mengatasi overthinking adalah mempercayai dirimu sendiri. Percayalah bahwa kamu mampu menghadapi setiap tantangan yang datang dan bahwa kamu cukup kuat untuk mengatasi kekhawatiran yang muncul. Saat kamu meragukan diri sendiri, ingatlah semua hal yang sudah kamu capai dan keberanian yang sudah kamu tunjukkan di masa lalu. Dengan keyakinan pada diri sendiri, kamu bisa lebih mudah mengendalikan overthinking dan menjalani hidup dengan lebih percaya diri.

Overthinking adalah masalah yang sering kali dihadapi oleh banyak remaja, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan menyadari pola pikir yang berlebihan, fokus pada apa yang bisa dikendalikan, serta berlatih mindfulness dan meditasi, kamu bisa mengurangi kebiasaan overthinking dan hidup dengan lebih tenang. Jangan lupa untuk berbicara dengan orang-orang terdekatmu jika merasa terlalu terbebani, serta selalu ingat bahwa kamu memiliki kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan. Dengan tekad yang kuat dan strategi yang tepat, kamu bisa mengatasi overthinking dan mulai menikmati hidup tanpa terjebak dalam kecemasan yang berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun