Rapat berlanjut. Tiga seksi sudah terisi orang-orangnya. Tinggal satu seksi lagi. Tiba-tiba peserta rapat dikagetkan oleh bunyi nada dering wa dari hape Pak Suto. Pesan wa tersebut berasal dari orang yang diduga memegang kunci kantor DKM. Bunyinya; "Maaf Pak posisi saya jauh nggak bisa dihubungi, kunci kantor ada di ... (dia menuliskan nama seseorang)." Marbot segera menemui orang dimaksud. Sebentar kemudian kembali ke masjid. Dengan tergopoh-gopoh marbot menemui pengurus DKM hingga jatuh tersungkur karena kelelahan. Setelah diberi minum dan duduk tenang marbot berkata; "Saya minta maaf Bapak-Bapak. Saya merasa malu tidak berhasil mendapatkan kunci kantor."
"Yaudah nggak apa-apa." Kata Pak Suto
"Kamu nggak salah kok minta maaf." Kata Pak Noyo
Hari pun berganti. Shalat tarawih malam pertama di masjid tersebut baru saja usai. Masjid dipenuhi jamaah hingga keluar area masjid. Jamaah laki-laki dan perempuan semuanya bergembira menyambut Ramadhan. Tiga orang pengurus DKM duduk santai di sisi kanan mimbar menemani imam shalat tarawih dan witir yang masih tampak kelelahan. Tiba-tiba marbot menghampiri Pak Suto.
"Kotak amal dihitung sekarang ya Pak?"
"Iya, di hadapan pengurus ya."
"Baik Pak."
"Kunci kotaknya ada?"
"Masih dipegang pengurus lama Pak."
"Coba diminta baik-baik."
Marbot berlari menuju tempat bendahara lama berada.Tak berapa lama marbot kembali lagi menghadap pengurus dengan wajah pucat pasi.