"Maaf, Bapak memakai celana pendek?" Tanya Neng perias yang masih belia
"Pakai dong."
"Kalau begitu celana panjangnya dibuka ya Pak?"
"Waduh, digulung aja ya Neng ada karet gelang kan?"
"Adanya peniti Pak."
"Wah jangan peniti saya sudah pengalaman ketusuk peniti."
Neng perias tampak kerepotan mencari karet gelang meskipun akhirnya mendapatkannya. Dengan sabar Neng perias memakaikan kain, baju beskap, blangkon, selop dan terakhir keris di bagian belakang pinggang.
"Mohon semua bersiap-siap acara akan dimulai." Suara MC mengingatkan
Saya menuju gedung utama langsung berdiri paling depan di samping ayahnya Lita. Rombongan dari kedua belah pihak mengular hingga keluar gedung. Musik gamelan menambah romantis.
Wakil keluarga calon pengantin pria maju ke depan satu langkah dari rombongan, MC menyodorkan mikrofon (pelantang) kemudian menyampaikan maksud dan tujuan hadir di situ. Saya mewakili keluarga calon pengantin wanita menjawab sesuai arahan keluarga Lita. Gayung bersambut. Keluarga calon pengantin wanita menerima dan menyetujui maksud dan tujuan calon pengantin pria.
Kirab calon pengantin menuju tempat akad nikah dengan adat jawa dimulai. Kedua calon pengantin berjalan sangat pelan mengikuti irama gending, sesekali ditimpa suara dhalang. Suasana sangat syahdu.