Setelah mendengarkan paparan dari Pembina OSIS akhirnya semua sepakat bahwa tema proyek pertama kurikulum merdeka adalah tentang kebinekaan. Kemudian dilakukan pembagian tugas. Ketua kelas dan wakil ketua kelas menyampaikan hasil rapat kepada kelasnya masing-masing. Pengurus OSIS meneruskan hasil rapat kepada murid kelas 8 dan 9. Pembina OSIS meneruskan kepada para guru dan wali kelas. Wali kelas meneruskan ke orang tua murid. Satu hari berikutnya pembina OSIS mengundang orang tua murid melalui wali kelas untuk berkoordinasi tentang pelaksanaan proyek.
Satu hari sebelum hari ”H” tiba. Halaman sekolah dipenuhi 8 tenda warna warni. Setiap tenda dihiasi dengan budaya daerah di nusantara. Meja-meja dipenuhi dengan makanan dan minuman khas nusantara. Para orang tua menyaksikan kesibukan putra-putrinya dengan rasa bangga.
Hari ”H” pun tiba. Para guru terbagi menjadi 2 kegiatan. Wali kelas dan guru yang mengajar di kelas 7 semuanya membantu kesibukan murid-muridnya. Para guru yang tidak mengajar di kelas 7 tetap mengajar di ruang kelas.
Murid-murid telah berdiri rapi di depan gazebo hingga melebar ke arah timur tepat di bawah logo “Love SMPN 164.” Dengan berpakaian adat, murid-murid kelas 7 tersebut tampak lebih anggun dan lebih dewasa dari usianya. Mereka juga membawa papan bertuliskan asal daerah sesuai dengan pakaian adat yang dikenakannya.
Pukul 08.00 acara dimulai. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang membakar jiwa pariot generasi muda, dilanjutkan dengan Lagu Pelajar Pancasila yang dinyanyikan oleh Kikan dan Eka Gustawa semua yang hadir ikut menyanyikan.
Bangun dan bukalah matamu
Saatnya meraih mimpimu
Arahkan pandangan ke depan
Tuhan kan menuntunmu
Sadarilah masa berganti