Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cara Membuat Pupuk Kompos

20 Januari 2023   14:15 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:36 2120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Kamis pagi, mendung menggantung. Ratusan anak bersama puluhan guru dan karyawan memadati halaman sekolah. Musik riang mengiringi.

Aku adalah anak gembala

Selalu riang serta gembira

Karena aku rajin bekerja

Tak pernah malas atau pun lengah

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Dari ruang guru di lantai 3, Pak Wahyu memberi komando kemudian turun ke lantai dasar. Pak Muchtar naik ke atas menggantikan Pak Wahyu memberi komando, mengarahkan alur kegiatan. Sementara itu, Pak Wahid standby di panggung permanen lantai dasar bersama 24 guru wali kelas.

Murid-murid dengan tertib menuruni tangga. Murid kelas 7 turun dari lantai 4 ke lantai dasar. Murid Kelas 8 turun dari lantai 3 ke lantai dasar. Murid Kelas 9 turun dari lantai 2 menuju lantai dasar.

"Kamu bawa apa Ros?" Tanya Fani

"Wortel sama daun singkong, kamu bawa apaan, Fan?"

"Daun bayam dan kulit pepaya."

"Kayaknya seru nih literasi pagi ini."

"Iya benar."

"Lha yang bawa plastik atau karung siapa dong?"

"Syifa, aku tukaran ama dia." Oh begitu

"Ember, siapa dong yang bawa?"

"Anggi."

"Sarung tangan plastik?"

"Nadira."

"Ok, berarti lengkap ya bahan dan alat yang akan kita gunakan?"

"Sepertinya sih begitu."

Dua orang guru berdiri di atas panggung. Keduanya berbaju batik. Keduanya masih muda. Keduanya tampak gagah. Keduanya memegang mikrofon, silih berganti berbicara.

"Selamat pagi anak-anak hebat. Literasi pagi ini adalah membuat pupuk kompos. Apakah kalian  sudah menyiapkan bahan dan alat-alatnya?"

"Sudah Pak." Jawab anak-anak serentak.

"Alhamdulillah,  sekarang silakan semuanya duduk agar bisa melihat penjelasan langsung dari Bu Nella bersama tim guru IPA."

Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. (Foto: Dokumentasi sekolah)
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Semua anak pun duduk manis di atas konblok warna warni. Pemandangan di depan panggung permanen menjadi plong. Tetapi area di depan panggung tidak mampu menampung jumlah murid yang sangat banyak. Maka kemudian dibagi menjadi tiga lokasi. Kelas 7 di depan ruang UKS, kelas 8 di depan panggung, dan kelas 9 di lapangan basket.

"Kompos itu apaan sih Bram?" Tanya Dio.

"Katanya sih pupuk kompos itu pupuk yang dibuat dari sampah rumah tangga atau yang lainnya. Sampah dari sisa-sisa makanan, sayuran dan daging busuk, kertas bekas atau tisu yang tak terpakai, potongan kayu, dedaunan, rumput, bumbu dapur juga bisa dibuat kompos."

"Kok kamu tahu sih Dio?"

"Lha ayahku kan petani trus punya 2 ekor sapi di rumah."

"Oh iya, lupa aku."

"Terus bagaimana cara membuatnya?"

"Ya sabar, nanti kita dengerin penjelasan guru."

Pesera didik gembira bisa membuat pupuk kompos. (Foto: Dokumentasi sekolah)
Pesera didik gembira bisa membuat pupuk kompos. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Bu Nella dan tim guru IPA menjelaskan, ”Silakan disiapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos, kemudian pisahkan sampah organik dengan sampah plastik, terus siapkan ember. Sampai di situ apakah kalian bisa mengikuti?”

”Bisa Bu.” Jawab anak-anak serentak.

”Lanjut, masukkan tanah secukupnya kemudian siram permukaan tanah dengan sedikit air. Selanjutnya masukkan sampah organik kemudian aduk-aduk hingga merata. Siram dengan air yang telah bercampur EM4. Masukkan lagi tanah sebagai penutup sampah. Tutup wadah dengan rapat.”

”Sampai di situ kalian masih paham?”

”Masih Bu.”

”Biarkan selama kurang lebih tiga minggu. Ketika menyimpan jangan sampai terkena sinar matahari. Ember juga jangan sampai terkontaminasi air hujan.”

”Kalian paham?”

”Paham Bu.”

”Jika ada kesulitan, bapak dan ibu guru yang berada di sekitar kalian siap membantu.”

Asca bertanya, “Apakah sama antara kompos dan komposit, Bu?”

”Secara sederhana kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah sedangkan komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material yang mempunyai sifat mekanik lebih kuat dari material pembentuknya. Komposit biasanya tersusun dari dua bagian yaitu matrik sebagai pengikat atau pelindung komposit dan filter sebagai pengisi komposit.”

”Bagaimana Asca, sudah jelas?”

”Sudah Bu, terimakasih.”

Bahan diskusi:

  • Apakah pupuk kompos itu?
  • Jelaskan perbedaan antara kompos dan komposit!
  • Bagaimanakah cara membuat pupuk kompos?
  • Apakah kegunaan pupuk kompos dalam kehidupan manusia?
  • Ceritakan perasaanmu ketika praktik membuat pupuk kompos!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun