Dua orang guru berdiri di atas panggung. Keduanya berbaju batik. Keduanya masih muda. Keduanya tampak gagah. Keduanya memegang mikrofon, silih berganti berbicara.
"Selamat pagi anak-anak hebat. Literasi pagi ini adalah membuat pupuk kompos. Apakah kalian  sudah menyiapkan bahan dan alat-alatnya?"
"Sudah Pak." Jawab anak-anak serentak.
"Alhamdulillah, Â sekarang silakan semuanya duduk agar bisa melihat penjelasan langsung dari Bu Nella bersama tim guru IPA."
Semua anak pun duduk manis di atas konblok warna warni. Pemandangan di depan panggung permanen menjadi plong. Tetapi area di depan panggung tidak mampu menampung jumlah murid yang sangat banyak. Maka kemudian dibagi menjadi tiga lokasi. Kelas 7 di depan ruang UKS, kelas 8 di depan panggung, dan kelas 9 di lapangan basket.
"Kompos itu apaan sih Bram?" Tanya Dio.
"Katanya sih pupuk kompos itu pupuk yang dibuat dari sampah rumah tangga atau yang lainnya. Sampah dari sisa-sisa makanan, sayuran dan daging busuk, kertas bekas atau tisu yang tak terpakai, potongan kayu, dedaunan, rumput, bumbu dapur juga bisa dibuat kompos."
"Kok kamu tahu sih Dio?"
"Lha ayahku kan petani trus punya 2 ekor sapi di rumah."
"Oh iya, lupa aku."