Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi di Kelasku

19 Januari 2023   08:49 Diperbarui: 19 Januari 2023   09:13 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pembelajaran Literasi di Kelasku. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Rabu pagi yang indah. Mentari bersinar cerah. Dua jam pertama anak-anak kelas 8A baru saja mengikuti pelajaran olah raga di lapangan bersama Pak Yuda. Jam pelajaran ketiga dan keempat adalah bahasa Indonesia. Pak Guru Jono memasuki ruang kelas.

"Selamat pagi anak-anak."

"Selamat pagi Pak Jono.

"Apakah hari ini ada yang tidak masuk?”

”Ada Pak.”

”Ok,  Pak guru cacat dulu ya.”

"Sekarang silakan semua berdiri kemudian ikuti apa yang saya ucapkan."

"Siap Pak."

"Jika layak dipelajari," (semua anak mengikuti)

"Layak pula dirayakan." (semua anak mengikuti)

"Sekarang ikuti ucapan dan gerakan saya."

”Siap Pak.”

"Jika layak dipelajarai," (kedua tangan diangkat di depan dada seperti sedang

membaca buku)

"Layak pula dirayakan." (kedua tangan dibentangkan kemudian berjalan terus berlari seakan mau terbang)

Demikian pagi itu Pak Jono memulai pembelajaran literasi dan numerasi di kelasnya.

Pak Jono kemudian membuat mind mapping sederhana di papan tulis dan menjelaskannya kepada murid-murid. Setelah murid-murid memahami tentang literasi dan numerasi,  Pak Jono mengajak semua murid ke lapangan basket. Semua murid harus membawa buku dan alat tulis.

Sesampai di lapangan basket, Pak Jono mengajak murid-murid membuat barisan. Ketika barisan sudah rapi beliau mengajak semua murid mempraktikkan gerakan yang baru saja diajarkannya di ruang kelas.

"Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan."

Langkah selanjutnya Pak Jono membagi murid sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Siapa yang suka pelajaran bahasa?"

"Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris Pak?"

"Kedua-duanya."

"Saya Pak, jawab Aurel, Iftinan, Cindy dan Septiana."

"Ok. Empat orang anak berkumpul di depan saya."

"Siapa yang suka pelajaran matematika?"

"Saya, kata Raisya, Dinda, Maulana, Naifah, Shesa, Kenes, Reyhan, Ataani, Putra,  Fajrul, Fico, dan Jasmine."

"Ok, silakan kalian kumpul di kanan saya."

"Siapa yang suka pelajaran IPS?"

"Saya Pak." Jawab Ello dan Daffa.

”Silakan Ello dan Daffa di belakang saya!”

"Siapa yang suka pelajaran seni musik?"

"Saya Pak." Jawab Naomi.

”Ok, Naomi tetap berdiri di situ.”

"Siapa yang suka pelajaran menggambar?"

"Saya Pak." Jawab Dafina, Anjani dan Cantik."

"Ok, silakan berkumpul di sebelah kiri saya."

"Siapa yang suka pelajaran PJOK?"

"Saya Pak." Kata Ilham, Diki, Rasyid, Afdal, dan Vico.

"Ok, silakan kalian kumpul di sebelah kanan kelas bahasa."

"Sekarang dengarkan penjelasan saya baik-baik. Bagi yang suka pelajaran bahasa, kalian boleh membuat cerpen atau puisi dengan tema lapangan basket. Boleh dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Untuk kalian yang suka pelajaran matematika silakan diukur panjang, lebar, luas dan segala hal yang terkait dengan angka atau hitungan.

Tuangkan dalam artikel atau cerita biar menarik. Untuk kalian yang suka pelajaran IPS ceritakan sejarah permainan bola basket. Untuk yang suka pelajaran seni musik silakan membuat lagu dengan tema seputar permainan bola basket. Untuk yang suka menggambar silakan buat gambar lapangan basket sebagus mungkin. Apakah penjelasan saya bisa dimengerti?

"Bisa Pak."

"Silakan mulai bekerja."

Semua anak mulai bekerja sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Setelah 20 menit berjalan mereka sudah selesai mengerjakan tugas.

”Silakan kelompok yang ingin duluan membacakan hasil kerjanya.”

”Dari kompok bahasa Indonesia Pak.”

”Ok, silakan Aurel!”

Hari ini kami senang mengikuti pelajaran karena belajarnya di luar kelas yaitu di lapangan basket. Kesannya pikiran jadi plong nggak sumpek seperti di kelas. Sambil duduk santai di pinggir lapangan sebelah utara kelompok kami mengerjakan tugas membuat cerita. Angin sesekali bertiup kencang suasana semakin segar.

Lapangan basket di sekolah kami memanjang dari timur ke barat. Perpaduan cat warna hijau, biru dan kuning sudah mulai memudar. Ring basket di sebelah timur juga sudah patah. Tapi semua itu tak menghalangi teman-teman bermain basket pada waktu pelajaran olah raga.

”Luar biasa. Mantul. Mari kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk kelompok bahasa Indonesia.”

”Berikutnya kelompok matematika ya Pak.”

”Ok, silakan kelompok matematika!”

Lapangan basket di sekolah kami panjangnya 30 langkah kaki, lebarnya 16 langkah kaki. Jadi luas dari lapangan basket di sekolah kami adalah 480 langkah kaki. Lapangan basket mempunyai 4 sudut siku-siku.

”Bagus, mari kita berikan tepuk tangan yang meriah!”

”Selanjutnya kelompok IPS ya Pak.”

”Baik, silakan!”

Olah raga basket diciptakan pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith. Beliau adalah seorang guru olah raga asal Kanada yang mengajar si sebuah perguruan tinggi Springfield Massachusetts, Amerika Serikat. Kami sangat suka dengan permainan bola basket. Idola kami adalah Bill Russel, Kareem Abdul Jabar, Larry Bird, Wilt Chamberlain, Oscar Robertson, Kobe Bryant, Shaquile O'neal.
”Ok, bagus.”

”Selanjutnya kelompok musik, Pak.”

”Ok, silakan kelompok musik!”

Kelompok musik membuat lagu Pak, judulnya "Basket adalah Nasafku." Dengan lirik  sebagai berikut:

berdiri berlari dan melangkah

berlari melangkah dan melompat

berdiri berlari dan melangkah

berlari melangkah dan lompat

Reff:

ayo kawan jangan lengah

ayo kawan jangan kendor

ayo kawan jangan lengah

ayo kawan jangan kendor

benteng lawan kita gedor

”Wow, wow, wow, lagu yang enerjik.”

Bersamaan dengan berakhirnya kelompok seni musik menyanyikan lagu yang enerjik terdengar bunyi bel dari ruang guru dan suara Bu Elly yang merdu.

”Mohon perhatian, sekarang waktunya istirahat. Semua anak silakan turun ke lantai bawah. Jangan lupa bawa HP dan bekal kalian. Terima kasih.”  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun