"Iya Bu Neneng, lidah terasa panas dan tebal, telinga nguing-nguing."
"Istriku makan sambil nahan tawa."
"Nih lihat kedua mataku terus berlinangan."
Setelah agak berkurang rasa pedas di lidah aku kembali masuk dan duduk di samping istri.
"Bu Neneng kami boleh nggak foto-foto di sini?" Tanya istriku
"Oh boleh, boleh. Sini saya fotoin." Jawab Bu Neneng
"Ternyata Bu Neneng bakat jadi foto grafer juga ya?"Candaku
“Bu Neneng tertawa.”
"Sekalian dong foto di depan warung juga." Rengek istriku
"Oh iya, betul juga." Kataku
Kembali Bu Hj. Neneng jeprat, jepret.