“Ibu lihat kamu menggunakan gambar panah untuk menggambarkan proses siklus.” (perhatian)
“Iya Bu, tanda itu saya gunakan untuk mempermudah orang lain memahami alurnya.”
“Menurutmu adakah yang perlu ditambahkan pada postermu?”
“Apa ya, sepertinya sudah cukup Bu.”
“Hm, bagaimana jika ditambahkan nomor pada setiap tahapan siklus, Nak?” (saran)
“Wah bisa Bu. Saya pikir itu akan membuat orang lain lebih mudah memahami alurnya. Nanti akan saya tambahkan.”
“Selamat ya Nak, kamu telah menunjukkan karya kreatif dan sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Pasti kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.” (apresiasi)
“Terima kasih Bu.”
Guru juga dapat mengeksplorasi pertanyaan lain yang bertujuan serupa, sebaiknya sesuaikan sapaan dan kalimat yang digunakan dengan kondisi dan situasi murid serta lingkungan sekolah.
Umpan balik tidak harus selalu diberikan oleh guru. Umpan balik juga dapat diberikan oleh taman sebaya atau peer feedback, bahkan oleh murid sendiri atau self feedback. Dengan begitu murid dapat belajar mengelola umpan balik orang dewasa dan juga teman-temannya.
Penilaian diri dapat mendorong murid menjadi pembelajar mandiri. Untuk melakukan umpan balik antarteman atau penilain diri guru perlu menyiapkan daftar ceklist atau panduan untuk membantu murid. Namun sebelumnya kita harus memastikan terlebih dahulu bahwa panduan tersebut memuat dengan jelas aspek-aspek agar murid dapat melakukan umpan balik mandiri dan umpan balik antarteman.