Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022

22 Desember 2022   01:44 Diperbarui: 22 Desember 2022   01:48 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Assegaf, Pembawa Acara pada Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022. (Sreenshot dari Channel YouTube Kemendikbud RI)

Ibu Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menyampaikan sambutan. (Screenshot dari Channel YouTube Kemendikbud RI) 
Ibu Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menyampaikan sambutan. (Screenshot dari Channel YouTube Kemendikbud RI) 

Ada pun tujuan dari acara ini adalah memberikan laporan pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasilnya, menggelar silaturahmi kebangsaan antartalenta berprestasi, dan berbagi inspirasi atas raihan prestasi yang telah dicapai, serta memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprestasi.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa mendengar angka-angka yang begitu besar adik-adik kita baik yang meraih prestasi di tingkat nasional, daerah maupun internasional beliau merasa jauh lebih optimis menjadi menteri pendidikan, jauh lebih optimis akan masa depan pendidikan Indonesia di generasi berikutnya. Beliau punya mimpi dari awal ketika menjabat sebagai menteri bahwa pencapaian-pencapaian prestasi itu bisa sama martabatnya atau statusnya dengan misalnya IPK sempurna. Itu harapan besar beliau. Bahkan kalau prestasi itu sudah sampai di tingkat nasional maupun internasional itu sudah melampaui IPK yang sempurna tersebut.

Prestasi itu unik, orang hanya melihat pada saat ia berjuang, menang dan mendapatkan piala, tetapi jauh dibalik itu orang tidak melihatnya. Persiapan, perjuangan, tim yang mengelilinginya, teman-temannya, guru-gurunya yang mendukung itu adalah suatu usaha yang melatih jiwa pertarungan, kepemimpinan dan melatih jauh lebih tangguh. Beliau menegaskan bahwa menang itu tidak datang tiba-tiba, yang sekarang menang boleh jadi sebelumnya pernah kalah juga.

Menang membutuhkan berbagai cara menjadi lebih baik, pantang menyerah dan terus maju, itu menurut beliau adalah karakter Pancasila, karakter yang sangat penting yang akan didorong dengan adanya Pusat Prestasi Nasional. Sekarang menjadi semakin besar, semakin terlibat berbagai macam unsur masyarakat.

Bakat yang dimiliki setiap anak itu adalah bekal awalnya saja sehingga harus dikembangkan agar menghasilkan inovasi yang bisa membawa perubahan besar. Tidak ada masalah apakah anak itu mau terus dibidang itu maupun tidak. Pengalaman dari mengalami pertarungan ini, gagal, sukses, preparasi tampil di depan orang, dll itulah sebenarnya yang terpenting.

Beliau lantas melanjutkan bahwa selama 3 tahun ini Puspresnas telah menjalankan ajang prestasi dan talenta dari jenjang SD hingga mahasiswa. Menurut beliau, salah satu hal yang membuat beliau sangat dekat dengan aktivitas berprestasi nasional adalah bahwa dulu itu anak-anak yang mungkin tidak terlalu punya kemampuan dibidang misalnya matematika atau sains, dll tidak punya kanal-kanal lain untuk menunjukkan talenta-talentanya, dan itu yang menyedihkan hati beliau.

Menurut beliau lagi yang selama ini kita sebut intelligent, kepintaran itu adalah multi dimensi. Mungkin nggak semua orang tua dan guru sudah menyadari hal itu bahwa di dalam setiap anak itu ada bakat yang seringkali tersembunyi dan hanya keluar pada saat kita memberikan menu-menu pilihan seperti yang dilakukan Pusat Prestasi Nasional.

“Sampai hari ini sebanyak 233.000 pelajar Indonesia terlibat dalam 42 ajang prestasi nasional dan 19 ajang prestasi dunia. Ini luar biasa.” Puji beliau. Sayangnya nggak banyak masyarakat yang megetahuinya, jadi tolong teman-teman di sini yang mendukung tolong sebarkanlah lewat sosmed siapa ini pemenang-pemenangnya dan apa prestasi mereka. Karena mereka ini dirayakan hanya di komunitas mereka sendiri tapi kalau kita semua ramai-ramai sharing di sosmed itu anak-anak akan semakin bangga juga. Nah Kompasianer artikel ini ditulis dalam rangka menyambut himbauan Mas Menteri Pendidikan tersebut.

Dalam pelaksanaan lomba-lomba ini kami tentunya berkolaborasi, lanjut beliau. Kolaborasi itu adalah pilar, prinsip utama merdeka belajar. Kolaborasi, gotong royong mulai dari dinas pendidikan, sekolah, perguruan tinggi, organisasi mitra. Kolaborasi ini menandakan semangat bersama kita untuk mengembangkan bakat dan prestasi anak-anak kita. Untuk itu dikesempatan yang baik ini beliau menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pelajar berbakat di Indonesia atas semangatnya terus berkarya dan berprestasi. Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada mitra Puspresnas dan BPTI serta semua pihak yang terus mendukung upaya manajemen talenta yang sangat ingin menjadi salah satu prioritas dari Gerakan Merdeka Belajar.

Beliau menekankan bahwa penyebutan kata gerakan tersebut sengaja agar program merdeka belajar sukses. Gerakan ini menurut beliau adalah salah satu ciri adanya perubahan, perubahan di bidang pendidikan. Beliau bersama jajaranya di Kemendikbudristek berkomitmen menghadirkan ruang-ruang untuk mendukung pengembangan bakat dan peningkatan prestasi. Beliau juga mengajak kita untuk bergerak serentak melahirkan generasi Pelajar Pancasila yang cerdas dan berprestasi untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun