Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Permainan yang Disukai Anak

15 November 2022   00:31 Diperbarui: 15 November 2022   00:36 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap 1 buah karpet bisa diisi antara 8-10 anak usia SMP. Karakter yang bisa dibangun melalui permainan ini adalah kerjasama, saling menghargai, waspada, dll.

Permainan Karpet Putar. (Foto: Dokpri)
Permainan Karpet Putar. (Foto: Dokpri)

Sedangkan permainan bola pralon menggunakan alat berupa potongan pralon sepanjang 50 cm sejumlah anak dalam satu kelompok dan satu atau 2 buah bola kecil (bola bekel, bola tenis). Karakter yang bisa dibangun dari permainan ini adalah kerjasama, teliti, hati-hati, dll.

Dan permainan hajar aswad menggunakan karpet berbentuk persegi dengan panjang sisi-sisinya 50 cm dilengkapi dengan 8 tali membentuk arah mata angin sebanyak 8 buah. Karakter yang bisa dibangun dari permainan ini adalah kerjasama, saling menghargai, tepat sasaran, dll.

Permainan Hajar Aswad. (Foto: Dokpri)
Permainan Hajar Aswad. (Foto: Dokpri)

Dalam berbagai kesempatan saya memberikan  pelatihan di berbagai sekolah memang permainan ini sangat ditunggu-tunggu. Apalagi jika dibuat semacam pertandingan. Bagaimanakah cara menerapkannya di sekolah? 

Pada tahap awal yang harus melakukan adalah para guru dan karyawan, kemudian semua pengurus OSIS, terus semua pengurus kelas hingga kesemua siswa di sekolah tersebut.

Setelah bermaian mereka sebaiknya diajak diskusi memaknai permainan tersebut dan menghubungkannya dengan visi dan misi sekolah. Kemudian membuat komitmen untuk mewujudkan karakter-karakter tersebut di lingkunagn sekolah. 

Jika permainan ini diadakan satu tahun 2 kali setiap selesai ulangan semeseteran saja kiranya sudah cukup. Hasil diskusi tadi sebaiknya ditulis dan dipajang di majalah dinding agar semua warga sekolah bisa membacanya dan selalu ingat dengan komitmen yang telah mereka buat. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun