“Mas Jono kedinginan ya?”
“Iya, begitulah.”
“Ya udah kita pakai aja selimut ini berdua, itu juga kalau Mas Jono mau.”
“Siapa juga ya berani menolak ajakan Dik Sari.”
Lama sekali kedua insan itu mengobrol, akhirnya tertidur dengan senyum yang indah, hati yang berbunga-bunga.
Jrug… ijrak… ijrug… ijrak… ijrug… kereta melambat. Waktu Subuh datang menjelang. Kereta berhenti. Keduanya terbangun. Para penumpang berhamburan menuju pintu keluar. Jono dan Sari saling bantu menurunkan barang bawaan. Keduanya berjalan beriringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H