Mohon tunggu...
Sukma Widari
Sukma Widari Mohon Tunggu... Mahasiswa - undergraduate student

like to create writing

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Peninggalan Bersejarah Yang Menjadi Saksi Perjuangan Kesultanan Cirebon

23 April 2022   23:24 Diperbarui: 24 April 2022   19:47 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerajaan Cirebon adalah sebuah kerajaan Islam pertama di tanah Sunda dan cukup terkenal. Kesultanan Cirebon berdiri pada 15 dan 16 masehi. Kesultanan Cirebon merupakan “jembatan” berbagai jalur perdagangan beberapa pulau. Lokasi Kesultanan Cirebon berada di sebelah utara pulau Jawa yakni perbatasan antara wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Oleh karena itu Kesultanan Cirebon dapat menghubungkan dua kebudayaan yaitu Sunda dan Jawa. Selain itu, Cirebon juga menjadi pusat penyebaran Islam di daerah Jawa Barat.

**

Kesultanan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana, beliau merupakan keturunan Kerajaan Pajajaran. Pangeran Cakrabuana merupakan anak pertama dari Prabu Siliwangi dengan istri pertamanya yaitu Subanglarang. Sebagai anak sulung laki-laki, Pangeran Cakrabuana berhak atas tahta Kerajaan Pajajaran, akan tetapi Pangeran Cakrabuana memeluk agama yang dianut oleh ibunya yaitu agama Islam. Karena pada abad 16 mayoritas masyarakat Kerajaan Pajajaran memeluk agama Sunda Wiwitan, maka posisi Pangeran Cakrabuana harus digantikan oleh adik tirinya yaitu Prabu Surawisesa (anak dari istri kedua Prabu Siliwangi yang bernama Nyai Cantring Manikmayang). 

Pangeran Cakrabuana mulai memperdalam agama Islam dan membangun Dalem Agung Pakungwati serta mendirikan pemerintahan di Cirebon pada 1430 M. Pangeran Mas Zainul Arifin atau yang biasa dikenal sebagai Sunan Gunung Jati juga mendirikan kompleks Keraton Pakungwati yang saat ini disebut sebagai Keraton Kasepuhan pada tahun 1529 M. 

Keraton Kasepuhan berada di kelurahan Kasepuhan, Lemahwunguk, Cirebon. Letak keraton ini cukup strategis karena terletak di tengah kota Cirebon. Oleh sebab itu memudahkan para turis berkunjung ke tempat ini. 

Menengok Keunikan Keraton Kasepuhan

Keraton ini memiliki museum yang sangat lengkap. Menyimpan berbagai benda pusaka seperti meriam, senjata lokal, gamelan sekaten, dan ribuan benda pusaka lainnya. Salah satu benda pusaka yang menarik banyak perhatian para wisatawan ialah kereta Singa Barong. Singa Barong merupakan kereta kencana yang digunakan oleh Sunan Gunung Jati. Kereta Singa Barong tidak boleh sembarang dikeluarkand an hanya keluar untuk dimandikan pada 1 Syawal. 

Keraton Kasepuhan memiliki dua gerbang yakni pintu utama terletak pada gerbang sebelah utara yang dinamakan Kreteg Pangrawit (jembatan baik) dan pintu kedua terletak di sebelah selatan yang disebut dengan Lawang Sanga (pintu sembilan). Setelah memasuki gerbang tersebut, terdapat dua bangunan yang berbentuk seperti pendopo yaitu Pancaratna dan Pancaniti. Pendopo Pancaratna merupakan tempat berkumpulnya para punggawa (lurah) keraton. Sedangkan Pendopo pancaniti merupakan tempat peristirahatan para perwira keraton ketika sedang latihan keprajuritan. 

Pintu Masuk Lemah Duwur. Sumber Foto : Dokumen Pribadi
Pintu Masuk Lemah Duwur. Sumber Foto : Dokumen Pribadi
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun