Mohon tunggu...
Naufal Wichaksana Hardiwinata
Naufal Wichaksana Hardiwinata Mohon Tunggu... Novelis - Arsitektur. Gaya Hidup. Buku. Puisi. Novel. Review. Lainnya....

Bujangan asal Medan. Bersekolah di kejuruan Desain Pemodelan Informasi Bangunan yang memiliki hobi menulis, membaca, dan berhitung. Author di Wattpad dan Storial. Media Sosial: Instagram: @san11103 WA : 085762790659 (Bila perlu)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Itu Bukan Hanya Soal Baper-baperan! Baca Puisi Ini untuk Memahami Lika-liku Cinta

18 Desember 2020   17:14 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:31 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulutmu menggerutu
Hatimu rasa galau
Pikirmu ambigu
Wahai masa lalu.

Kau mulai paham prinsip hidup
Bahwa setiap cahaya akan redup
Yang mekar akan mengatup
Dan cinta, tak lebih dari pilihan hidup.

Dirinya yang memilih tanpa memilah...
Dirimu yang berjuang tak kenal lelah...
Terserah...

*Setelah ditinggal dan musim hujan, dahlah ... menguap kenangan-kenangan yang lalu.

Hujan dan Kenangan

Deru derasmu...
Kenangan sejuk itu...
Sejenak kuterpaku...
Mengingat, dan tekenang masa lalu

Aroma rerumputan menyerbak, bertebar harum...
Bias embun melukis kaca...
Terbayang secercah senyum...
Senyum itu, sebelum dirimu mulai mencoba, untuk bermain rasa...

Sekarang kita bukan sesiapa
Hanya dua insan dengan nestapa
Merana...
Merindu sesama...

Oh hujan...
Pergilah!
Jangan ingatkanku pada mantan
Darinya, yang buatku terluka, berdarah...

Ah!
Sudahlah...

Kesimpulan: 

Aku tahu, cinta itu beragam. Kebanyakkan dari cinta memang menyenangkan. Tapi kau juga harus paham, bahwa cinta sesungguhnya itu tidak lain dan tidak bukan adalah novel. Dalam novel haruslah ada konflik agar cerita lebih menyenangkan yang dibuat oleh sang author. Maka dalam hidup pastilah mempunyai cobaan. Kau tahu, siapa yang menulis skenario hidup? Ya! Dia-lah Tuhan, dalang dari semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun