Mulutmu menggerutu
Hatimu rasa galau
Pikirmu ambigu
Wahai masa lalu.
Kau mulai paham prinsip hidup
Bahwa setiap cahaya akan redup
Yang mekar akan mengatup
Dan cinta, tak lebih dari pilihan hidup.
Dirinya yang memilih tanpa memilah...
Dirimu yang berjuang tak kenal lelah...
Terserah...
*Setelah ditinggal dan musim hujan, dahlah ... menguap kenangan-kenangan yang lalu.
Hujan dan Kenangan
Deru derasmu...
Kenangan sejuk itu...
Sejenak kuterpaku...
Mengingat, dan tekenang masa lalu
Aroma rerumputan menyerbak, bertebar harum...
Bias embun melukis kaca...
Terbayang secercah senyum...
Senyum itu, sebelum dirimu mulai mencoba, untuk bermain rasa...
Sekarang kita bukan sesiapa
Hanya dua insan dengan nestapa
Merana...
Merindu sesama...
Oh hujan...
Pergilah!
Jangan ingatkanku pada mantan
Darinya, yang buatku terluka, berdarah...
Ah!
Sudahlah...
Kesimpulan:Â
Aku tahu, cinta itu beragam. Kebanyakkan dari cinta memang menyenangkan. Tapi kau juga harus paham, bahwa cinta sesungguhnya itu tidak lain dan tidak bukan adalah novel. Dalam novel haruslah ada konflik agar cerita lebih menyenangkan yang dibuat oleh sang author. Maka dalam hidup pastilah mempunyai cobaan. Kau tahu, siapa yang menulis skenario hidup? Ya! Dia-lah Tuhan, dalang dari semuanya.