Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mantra Kehidupan: Menemukan Diri di Tengah Arus Quarter-Life Crisis

5 Desember 2024   20:18 Diperbarui: 5 Desember 2024   20:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang dikatakan oleh Dalai Lama, "Happiness is not something ready-made. It comes from your own actions." Di desa, saya menemukan kebahagiaan melalui interaksi sosial yang nyata---berbicara langsung dengan warga, mendengarkan cerita mereka, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Tidak perlu klik tombol like atau sibuk scrolling media sosial. Semua terasa lebih nyata dan membangkitkan kembali jiwa sosial yang selama ini terkubur oleh dunia digital.

Refleksi: Menemukan Mantra Kehidupan Sendiri

Setelah melewati fase quarter-life crisis, saya menyadari bahwa setiap orang memiliki mantra kehidupan mereka sendiri. Buku ini memberikan panduan, tetapi pada akhirnya, kita sendirilah yang harus menemukan jalan keluar dari kegelisahan.

Beberapa pelajaran yang saya ambil dari pengalaman pribadi dan dari buku ini adalah:

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan pencapaian orang lain. Fokuslah pada perjalanan hidup kita sendiri.

2. Temukan makna dalam hal-hal sederhana.
Kebahagiaan bisa ditemukan dalam interaksi sosial, rasa syukur, dan kesederhanaan hidup.

3. Jalani hidup dengan kesadaran penuh.
Seperti yang dikatakan Eckhart Tolle, "The primary cause of unhappiness is never the situation, but your thoughts about it." Hidup dengan kesadaran penuh akan membantu kita menghadapi tantangan dengan lebih bijak.

4. Berani menerima diri sendiri apa adanya.
Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk menerima dan mencintai diri sendiri adalah kunci untuk menjalani hidup yang bermakna.

Kesimpulan: Krisis adalah Awal dari Pertumbuhan
Fase quarter-life crisis bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, itu adalah titik balik yang bisa menjadi awal dari pertumbuhan dan perubahan positif. Seperti yang dikatakan oleh Steve Jobs, "You can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backward."

Setiap pengalaman, baik yang manis maupun yang pahit, memiliki peran dalam membentuk diri kita yang sekarang. Dan perjalanan untuk menemukan diri sendiri tidak akan pernah berakhir.

Perpustakaan kecil di sudut kantor saya mungkin hanyalah tempat sederhana. Tetapi di sana, saya menemukan sebuah buku yang membantu saya memahami bahwa hidup adalah tentang perjalanan, bukan tujuan. Dan setiap langkah kecil yang kita ambil, termasuk menghadapi krisis, adalah bagian dari proses untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun