Hal ini sebenarnya tidak akan menjadi hal tabu andaikata HRD ketika melihat penjelasan career break juga mengedepankan sisi humanisnya, melihat secara langsung dan juga mendengarkan penjelasan dari kandidat mengapa ia melakukan career break.Â
Dengan mendapatkan penjelasan juga, HRD bisa berlaku adil bukan bertindak sebagai yang paling benar.Â
Sehingga bukan tidak mungkin, dari career break seseorang kandidat siapa tahu ternyata kandidat tersebut adalah berlian yang terlupakan untuk diasah. Semoga saja kedepan career break bukan lagi menjadi hal yang tabu di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H