Namun, takdir berkata lain. Setelah berjuang melawan penyakitnya, Ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di sampingku. Dunia seakan runtuh, hatiku hancur berkeping-keping. Aku kehilangan Ibu, satu-satunya orang yang kusayangi di dunia ini.
Air mata tak henti mengalir di pipiku. Aku memeluk Ibu erat-erat, seakan tak rela melepaskannya pergi. "Ibu... jangan tinggalkan aku, Bu..." lirihku pilu.
Kini, Ibu telah tiada. Hanya kenangan manis yang tersisa. Aku akan selalu mengingat Ibu, sosok wanita pekerja keras dan penuh kasih sayang yang telah membesarkanku seorang diri.
Ibu, meskipun raga kita telah terpisah, namun cintamu akan selalu hidup di hatiku. Doakan aku dari sana. Aku akan terus berjuang dan membuatmu bangga.
Terima kasih Ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H