Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Buruk dan Medali Emas

10 Januari 2025   05:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   05:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengumuman pemenang berlangsung menegangkan. Saat namaku disebut sebagai peraih medali emas, rasanya seperti mimpi. Air mata haru tak lagi bisa terbendung. Kulihat Ibu tersenyum bangga dari bangku penonton. Pelukan hangat Ibu adalah hadiah terindah yang pernah kuterima.

Kegagalan tahun lalu memang pahit, namun ia membantuku untuk bangkit lebih kuat. Aku belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru. Perjalanan untuk menjadi lebih baik, lebih tangguh, dan lebih bijaksana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun