Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi, Cinta, dan Realita

8 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto Lintang oleh Andrea Piacquadio (www.pexels.com)

Tiba-tiba, ponselku berdering. Sebuah pesan dari Lintang. Jantungku berdegup kencang. Jangan-jangan ia berubah pikiran?

"Raka, maaf kalau tadi aku membuatmu kecewa. Aku... aku hanya belum siap untuk menjalin hubungan."

Setidaknya, ada secercah harapan. Lintang tidak menolakku karena kakiku atau keadaanku.

Malam itu, aku tidur dengan perasaan lebih tenang. Aku sadar, aku memang tak sempurna. Tapi, bukan berarti aku tak pantas dicintai. Aku harus fokus memperbaiki diri, mengejar mimpiku, dan membuktikan bahwa aku bisa menjadi lebih baik.

Mungkin Lintang benar, ini bukan waktu yang tepat. Tapi, aku yakin, suatu saat nanti, aku akan bisa berdiri tegak di hadapannya, bukan hanya sebagai Raka si mahasiswa miskin, tapi sebagai Raka yang percaya diri dan pantas untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun