Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Puspa dan Satwa Indonesia: Antara Keindahan dan Kepunahan

1 Januari 2025   14:10 Diperbarui: 1 Januari 2025   14:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gajah dari Brenda Timmermans (Sumber: ww.pexels.com)

Bayangkan, mentari pagi menyapa rerumputan basah di kaki Gunung Rinjani. Kabut tipis perlahan tersingkap, memperlihatkan eloknya bunga Edelweiss yang tumbuh malu-malu. Di kejauhan, terdengar lengkingan merdu burung Cenderawasih yang menari di antara pepohonan. Ah, Indonesia, negeri pusaka dengan kekayaan alam yang begitu memesona.

Namun, di balik keindahan alam yang membius, terselip kisah pilu yang mengiris hati. Negeri kita, yang dulu dijuluki "Zamrud Khatulistiwa", kini tengah berduka.  Ratusan spesies flora dan fauna terancam punah, perlahan namun pasti, seperti lilin yang meneteskan air matanya hingga padam.

Harimau Sumatera, sang raja rimba yang gagah perkasa, kini hanya tersisa segelintir saja. Kulitnya yang berharga menjadi incaran para pemburu liar, sementara habitatnya terus tergerus oleh perluasan lahan sawit. Nasib serupa juga dialami oleh Orangutan, si primata cerdas yang kini kehilangan rumahnya karena hutan-hutan dibabat habis.

Tak hanya satwa, flora Indonesia pun tak luput dari ancaman kepunahan. Anggrek Hitam, si cantik eksotis dari Kalimantan, semakin langka akibat perdagangan ilegal. Rafflesia, bunga raksasa yang menjadi kebanggaan Bengkulu, juga terancam punah karena habitatnya yang semakin rusak.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa puspa dan satwa Indonesia, yang seharusnya menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita, justru berada di ambang kepunahan?

Salah satu penyebab utamanya adalah deforestasi. Hutan-hutan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna dibabat habis untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, dan permukiman. Akibatnya, mereka kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan, sehingga populasi mereka terus menurun.

Selain deforestasi, perburuan liar juga menjadi ancaman serius. Banyak satwa diburu untuk diambil bagian tubuhnya, seperti gading gajah, kulit harimau, dan cula badak. Perdagangan ilegal satwa liar ini telah menjadi bisnis yang menggiurkan, meskipun melanggar hukum dan mengancam kelestarian alam.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah pencemaran lingkungan. Limbah industri, sampah plastik, dan polusi kendaraan telah mencemari tanah, air, dan udara. Hal ini tidak hanya mengancam kesehatan manusia, tetapi juga merusak ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Akankah kita hanya berpangku tangan dan menyaksikan puspa dan satwa Indonesia lenyap satu per satu? Tentu tidak! Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam Indonesia.

Pertama, kita harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati. Edukasi sejak dini, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga, sangat penting untuk menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun