Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Baby Blues, Memahami dan Mengelola Perasaan Setelah Melahirkan

27 Juni 2024   15:43 Diperbarui: 27 Juni 2024   15:52 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baby blues atau yang dikenal juga sebagai depresi pasca melahirkan adalah fenomena emosional yang umum terjadi pada banyak ibu setelah melahirkan. Meskipun sering dianggap sebagai hal yang normal, baby blues dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan mental dan emosional ibu baru.

Apa itu Baby Blues?

Baby blues adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan sedih, cemas, mudah marah, dan lelah yang mendalam pada ibu setelah melahirkan. Gejala ini biasanya muncul dalam beberapa hari pertama atau minggu setelah persalinan dan bisa berlangsung hingga beberapa minggu.

Penyebab Baby Blues

Penyebab pasti dari baby blues belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi, seperti perubahan hormon yang drastis setelah melahirkan, stres fisik dan emosional yang terkait dengan perawatan bayi baru, serta perubahan gaya hidup yang signifikan.

Gejala Baby Blues

Gejala baby blues bisa bervariasi antara satu individu dengan yang lain, tetapi gejala umum meliputi:

  • Perasaan sedih atau menangis tanpa alasan yang jelas.
  • Mudah marah.
  • Kekhawatiran yang berlebihan terkait kemampuan untuk merawat bayi.
  • Gangguan tidur.
  • Rasa lelah yang ekstrem bahkan setelah istirahat yang cukup.

Mengelola Baby Blues

Penting untuk mengenali dan mengelola baby blues dengan baik. Beberapa langkah yang dapat membantu termasuk:

  • Berbicara dengan orang yang dipercaya: Berbagi perasaan dan pengalaman dengan pasangan, keluarga, atau teman yang dekat dapat membantu mengurangi beban emosional.
  • Istirahat yang cukup: Mencoba untuk tidur atau beristirahat sesuai dengan kebutuhan dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional.
  • Menjaga keseimbangan: Melibatkan diri dalam aktivitas menyenangkan atau relaksasi, seperti yoga atau meditasi, dapat membantu mengurangi stres.
  • Bantuan profesional: Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, berkonsultasi dengan dokter atau konselor dapat memberikan dukungan dan perawatan yang diperlukan.

Mengatasi Stigma

Meskipun baby blues umum terjadi, stigma terkait dengan masalah kesehatan mental masih dapat menghalangi ibu untuk mencari bantuan yang diperlukan. Penting untuk menyebarluaskan pemahaman bahwa baby blues adalah kondisi yang normal dan bisa diatasi dengan dukungan yang tepat.

Kesimpulan

Baby blues adalah pengalaman yang umum bagi banyak ibu baru. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan langkah-langkah untuk mengelolanya, ibu bisa menjalani masa pasca melahiran dengan lebih tenang dan mendukung. Dukungan sosial yang baik dan keterlibatan profesional dapat membantu mengurangi dampak negatif baby blues dan memperkuat kesehatan mental setelah melahirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun