Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peran Gen-Z dalam Mewujudkan Agriculture 4.0 Melalui Transformasi Digital

14 Juli 2023   08:24 Diperbarui: 14 Juli 2023   08:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agriculture 4.0 telah menjadi tren global yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Transformasi digital yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi di sektor pertanian memberikan peluang besar untuk peningkatan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Dalam konteks ini, peran Generasi Z (Gen-Z) sangat penting dalam mewujudkan Agriculture 4.0. Artikel ini akan mengulas bagaimana Gen-Z dapat mengoptimalkan perannya melalui ekonomi kreatif, pemberdayaan masyarakat, dan smart farming.

Ekonomi Kreatif dan Peran Gen-Z dalam Agriculture 4.0

Definisi Ekonomi Kreatif 

Ekonomi kreatif merupakan konsep yang mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi berbagai produk dan layanan yang memiliki nilai tambah kreatif dan intelektual. Dalam konteks pertanian, ekonomi kreatif mencakup inovasi dalam pengembangan produk pertanian, seperti pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tinggi, pengembangan agrowisata, dan pemasaran digital.

Potensi Ekonomi Kreatif dalam Pertanian 

Pertanian memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Produk pertanian lokal yang unik, seperti produk organik, makanan fungsional, dan produk agroforestri, dapat menjadi daya tarik bagi pasar global. Selain itu, agrowisata yang menggabungkan aspek budidaya pertanian dan pariwisata juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan.

Kontribusi Gen-Z dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif 

Gen-Z memiliki kecakapan teknologi yang tinggi dan kreativitas yang besar dalam bidang pertanian. Mereka mampu memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan produk pertanian secara efektif. Selain itu, Gen-Z juga dapat berperan dalam mengembangkan produk pertanian baru dengan pendekatan inovatif, seperti penggunaan teknologi IoT (Internet of Things) dan aplikasi mobile dalam produksi pertanian.

Pemberdayaan Masyarakat dan Kolaborasi dengan Gen-Z

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi. Dalam konteks pertanian, pemberdayaan masyarakat melibatkan pendidikan, pelatihan, akses terhadap teknologi, dan pembangunan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Kolaborasi antargenerasi antara Gen-Z dan generasi sebelumnya menjadi kunci dalam pemberdayaan masyarakat agraris. Kolaborasi ini dapat menciptakan sinergi antara kecakapan teknologi Gen-Z dengan pengetahuan dan pengalaman petani tradisional. Dalam kolaborasi ini, penghargaan terhadap kearifan lokal dan budaya pertanian menjadi penting untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Smart Farming sebagai Inovasi Teknologi untuk Pertanian Masa Depan

Konsep dan Potensi Smart Farming 

Smart farming adalah konsep pertanian yang menggabungkan teknologi digital seperti sensor, IoT, big data, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Smart farming dapat memberikan solusi dalam pemantauan tanaman, manajemen irigasi, prediksi cuaca, dan pemupukan yang presisi.

Gen-Z sebagai Agen Perubahan dalam Implementasi Smart Farming

Gen-Z memiliki pengetahuan dan keahlian teknologi yang mumpuni, serta pemahaman yang kuat terhadap isu-isu lingkungan. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi smart farming di kawasan perdesaan. Kolaborasi Gen-Z dengan para ahli pertanian dan pengembang teknologi akan mempercepat transformasi digital di sektor pertanian.

Keuntungan dan Tantangan dalam Mengadopsi Smart Farming 

Mengadopsi smart farming memiliki berbagai keuntungan, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan biaya produksi, dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, tantangan seperti akses terhadap teknologi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta keterbatasan infrastruktur menjadi hal yang perlu diatasi.

Kesimpulan

Generasi Z (Gen-Z) memegang peran penting dalam mewujudkan Agriculture 4.0 melalui percepatan transformasi digital di sektor pertanian. Melalui ekonomi kreatif, pemberdayaan masyarakat, dan smart farming, Gen-Z dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian. Kolaborasi antargenerasi dan upaya pemerintah dalam menyediakan akses terhadap teknologi dan pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam mengoptimalkan peran Gen-Z dalam mewujudkan Agriculture 4.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun