Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peran Gen-Z dalam Mewujudkan Agriculture 4.0 Melalui Transformasi Digital

14 Juli 2023   08:24 Diperbarui: 14 Juli 2023   08:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi antargenerasi antara Gen-Z dan generasi sebelumnya menjadi kunci dalam pemberdayaan masyarakat agraris. Kolaborasi ini dapat menciptakan sinergi antara kecakapan teknologi Gen-Z dengan pengetahuan dan pengalaman petani tradisional. Dalam kolaborasi ini, penghargaan terhadap kearifan lokal dan budaya pertanian menjadi penting untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Smart Farming sebagai Inovasi Teknologi untuk Pertanian Masa Depan

Konsep dan Potensi Smart Farming 

Smart farming adalah konsep pertanian yang menggabungkan teknologi digital seperti sensor, IoT, big data, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Smart farming dapat memberikan solusi dalam pemantauan tanaman, manajemen irigasi, prediksi cuaca, dan pemupukan yang presisi.

Gen-Z sebagai Agen Perubahan dalam Implementasi Smart Farming

Gen-Z memiliki pengetahuan dan keahlian teknologi yang mumpuni, serta pemahaman yang kuat terhadap isu-isu lingkungan. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi smart farming di kawasan perdesaan. Kolaborasi Gen-Z dengan para ahli pertanian dan pengembang teknologi akan mempercepat transformasi digital di sektor pertanian.

Keuntungan dan Tantangan dalam Mengadopsi Smart Farming 

Mengadopsi smart farming memiliki berbagai keuntungan, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan biaya produksi, dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, tantangan seperti akses terhadap teknologi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta keterbatasan infrastruktur menjadi hal yang perlu diatasi.

Kesimpulan

Generasi Z (Gen-Z) memegang peran penting dalam mewujudkan Agriculture 4.0 melalui percepatan transformasi digital di sektor pertanian. Melalui ekonomi kreatif, pemberdayaan masyarakat, dan smart farming, Gen-Z dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian. Kolaborasi antargenerasi dan upaya pemerintah dalam menyediakan akses terhadap teknologi dan pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam mengoptimalkan peran Gen-Z dalam mewujudkan Agriculture 4.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun