" Barusan duduk, dah ayok berangkat saja ". Aku nyengir sambil jalan menuju mobil, " Om keluar dulu yak", ujar mas Vicky, " Iya jangan lama-lama nanti nenek marah", jawab omku. " Siap om... paling pulang besuk hhehehehehhehhehe...", jawab mas Vicky sambil menutup pintu mobil " Dasar gemblung....",umpat omku.Â
Diperjalanan kita ketawa ketiwi dan aku tuch orange rameeee banget, paling suka kalau bercanda sampai perut kita itu sakit. Mas Vicky ketawa sambil ngeliatin aku, dia paling suka kalau lihat aku tertawa terbahak-bahak , " Kenapa kamu itu koq lucu ya dek... buat aku pingin selalu didekat kamu", hening sesaat. Akhirnya aku menoleh ke arah mas Vicky, " Mas Vicky baik-baik sajakan? gak panas? gak demam ?", tanyaku bertubi-tubi. " Enggak saya baik-baik saja dek, kenapa sih kamu ini sulit banget ngertiin dek?", jawab mas Vicky.Â
" Eng apanya yang sulit, gampang itu, wong samean itu orang yang paling gampang dimengerti menurutku... gak ada yang bisa ngertiin samean daripada aku, jadiiii nanti kalau mas Vicky cari cewek harus melalui aku dulu dong... kkwkwkwkwk ", timpalku sambil aku keawa ngakak. " Saya maunya sama kamu aja dek ". Ciiiiiiiiitttttttttt..... mobil berhenti dan jantungku juga seperti mau berhenti... DEGGGG!!! ( Oh Tuhan apa ini, mas Vicky kamu kenapa, meskipun aku juga suka sama kamu tapi aku sadar kita ini sepupu ).Â
Aku diam tidak berkata apa-apa, aku lihat raut muka mas Vicky serius gak pernah aku lihat raut muka mas Vicky seperti ini, bulu kudukku sampai berdiri. Mas Vicky menoleh dan memandangku lekat-lekat ( Gak ada cewek yang menolak kamu mas mas, tinggi, putih, ganteng banget kamu mas, kalau saja kamu itu orang lain pasti aku sudah kejar kamu sampek dapat hehehheheh ). Â "Saya serius dek.... ", tegas mas Vicky. " Maksudnya mas?", aku melongo denger kata - kata mas Vicky. "
Saya maunya kita tidak hanya sekedar saudara atau sepupu tapi kita pacaran yang serius, kamu tunggu saya selesai kuliah lalu kita nikah", jelas mas Vicky. Dadaku terasa dag dig dug gak karuan ya ampun ada apa dengan mas Vicky, kenapa harus bilang aku kayak gini. " Dek... kamu dengar gak?", dengan sedikit mengguncang badanku mas Vicky bertanya semakin serius." Mmmm... gimana ya mas... aku bingung harus jawab apa? kita inikan sepupu mas, kita msih saudara dan apa kata saudara-saudara yang lain nantinya mas", jawabku.
" Entahlah dek, saya gak bisa menyembunyikan rasa hati ini dek ", aku lihat mata mas Vicky berkaca-kaca. ( Aku harus bagaimana ya Tuhan, akupun suka sama kamu mas, tapi sepertinya tidak mungkin ). Setelah mobil melaju kembali dengan keheningan kami berdua... dan entahlah....... Â
                                                   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H